Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai, Ini 8 Penyebab Dinding Retak dan Solusinya

Kompas.com - 30/11/2022, 17:04 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinding retak adalah salah satu kondisi yang lazim ditemui di rumah. Ada banyak kemungkinan penyebab keretakan pada dinding, beberapa hanya masalah estetika yang dapat diperbaiki dengan mudah, tetapi beberapa mungkin merupakan gejala dari masalah mendasar yang lebih serius.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui penyebab retakan pada dinding dan apakah Anda harus waspada.

Dikutip dari Homes & Gardens, Rabu (30/11/2022), secara umum penyebab dinding retak adalah ada sesuatu yang berpindah. Ini bisa sekecil plester mengering atau dinding mengembang dan menyusut sebagai respons terhadap cuaca.

Baca juga: 4 Warna Cat Dinding yang Bisa Menyingkirkan Hal Negatif di Dalam rumah

Ilustrasi dinding retak. SHUTTERSTOCK/DMITR1CH Ilustrasi dinding retak.

Pada saat yang sama, retakan juga bisa menandakan masalah struktural yang lebih besar. Pohon dan semak yang tidak terkendali, saluran air yang retak, air hujan yang bocor, dan genteng yang hilang.

Menurut Roger Hunt, penulis buku Old House Handbook, hanya eberapa hal yang menyebabkan retakan pada dinding dan langit-langit.

Jika Anda tidak yakin dengan penyebab spesifik retakan di dinding, selalu konsultasikan dengan profesional untuk memandu Anda mengenai langkah terbaik selanjutnya untuk situasi spesifik.

Penyebab dinding retak

Menurut Hunt, sebelum khawatir, cari indikasi yang mungkin menyarankan retakan itu jinak. Misalnya, jika retakan telah muncul kembali tetapi tidak terbuka lagi, itu merupakan indikasi bahwa gerakan telah berhenti.

Baca juga: Trik Menggantung Jam Dinding Tanpa Perlu Menancapkan Paku

Dalam beberapa kasus, meskipun pintu, jendela, atau lantai berada pada sudut yang aneh, mereka telah menempati posisi barunya. Asalkan tidak ada tanda-tanda gerakan baru maka masalahnya kemungkinan besar sudah stabil.

Berikut beberapa penyebab dinding retak yang perlu diwaspadai.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com