Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahaya, 6 Hewan Liar Ini Sebaiknya Tidak Dijadikan Hewan Peliharaan

Kompas.com - 16/06/2022, 11:48 WIB
Esra Dopita Maret

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mencoba memelihara hewan liar atau menjadikannya sebagai hewan peliharaan bukanlah ide yang baik.

Beberapa dari hewan ini dapat membahayakan kehidupan manusia, sementara hewan yang lain gagal berkembang ketika dipindahkan dari habitat aslinya. 

Baca juga: Alasan Mengapa Sebaiknya Kita Tidak Memelihara Hewan Liar

Bahkan, meski sudah dipelihara di rumah sejak kecil, hewan ini cenderung mempertahankan naluri liarnya sehingga membuatnya sulit diprediksi dan diatur. Karena itu, sebaiknya mengurungkan niat dan tidak mencoba-coba memeliharanya. 

Lantas, hewan apa saja yang tidak boleh dipelihara?

Dilansir dari The Spruce Pets, Kamis (16/6/2022), berikut enam hewan liar yang sebaiknya tidak dipelihara. 

Baca juga: 5 Alasan Sebaiknya Tidak Memelihara Burung Hantu

Primata

Ilustrasi primata.Unsplash/Joshua J Cotten Ilustrasi primata.
Monyet capuchin, simpanse, dan babon termasuk kategori primata. Primata memiliki tingkah lucu dan kekanak-kanakan secara permanen.

Namun, terkadang primata juga bertingkah seperti bayi dengan semua kekacauan dan teriakan. Masalah terbesar menjadikannya primata sebagai hewan peliharaan adalah cenderung mengamuk tanpa peringatan, memiliki tingkat kekuatan yang mengejutkan, dan sulit mengendalikannya.

Selain itu, primata bisa menggigit pemiliknya, bahkan dapat menularkan penyakit seperti hepatitis A dan HIV-1. 

Baca juga: Bisakah Burung Hantu Dijadikan Hewan Peliharaan? Ini Penjelasannya

Kucing besar

Cougars atau singa gunung, singa, harimau, dan macan tutul merupakan mayoritas kucing besar yang dipilih orang untuk dipelihara.

Mereka kuat dan sangat berbahaya. Jika Anda berpikir menghilangkan cakar kucing dapat membuatnya tidak terlalu mengancam, sebaiknya pikirkan kembali.

Menghilangkan seluruh tulang terakhir di setiap jari kaki dapat menyebabkan hewan berjalan dengan tidak benar serta mengakibatkan rasa sakit luar biasa dan kerusakan saraf.

Selain itu, kucing besar juga membunuh mangsanya dengan menggigit tenggorokannya. Jika gigi tidak dapat membunuh, tekanan rahangnya dapat membunuh Anda. 

Baca juga: Mengenal Kucing Calico yang Memiliki Banyak Warna pada Bulunya 

Ular berbisa

Ilustrasi ular jaracussu (Bothrops jararacussu), ular sangat berbisa dan endemik di Brasil, Amerika Selatan. Panjangnya bisa mencapai 2,20 meter. Molekul dalam bisa ular ini terbukti mampu mencegah reproduksi virus corona dalam sel monyet.SHUTTERSTOCK/Celso Margraf Ilustrasi ular jaracussu (Bothrops jararacussu), ular sangat berbisa dan endemik di Brasil, Amerika Selatan. Panjangnya bisa mencapai 2,20 meter. Molekul dalam bisa ular ini terbukti mampu mencegah reproduksi virus corona dalam sel monyet.
Ular berbisa dapat membunuh Anda dengan satu gigitan dan penawar bisa ular sulit didapat. Bahkan beberapa ular kobra juga dapat menyebabkan rasa sakit luar biasa dan kebutaan hanya dengan meludahkan racunnya ke mata Anda.

Dengan demikian, langkah-langkah keamanan ekstrem harus diambil jika memutuskan memelihara ular di rumah. Sebab, jika ular melarikan diri, Anda tidak hanya membahayakan kehidupan keluarga, tetapi juga tetangga.

Ada banyak ular peliharaan yang tersedia yang tidak menghasilkan bisa, jadi pilihlah spesies yang lebih aman. 

Baca juga: 7 Tanaman yang Ampuh Mengusir Ular dari Pekarangan Rumah

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com