JAKARTA, KOMPAS.com - Mencoba memelihara hewan liar atau menjadikannya sebagai hewan peliharaan bukanlah ide yang baik.
Beberapa dari hewan ini dapat membahayakan kehidupan manusia, sementara hewan yang lain gagal berkembang ketika dipindahkan dari habitat aslinya.
Baca juga: Alasan Mengapa Sebaiknya Kita Tidak Memelihara Hewan Liar
Bahkan, meski sudah dipelihara di rumah sejak kecil, hewan ini cenderung mempertahankan naluri liarnya sehingga membuatnya sulit diprediksi dan diatur. Karena itu, sebaiknya mengurungkan niat dan tidak mencoba-coba memeliharanya.
Lantas, hewan apa saja yang tidak boleh dipelihara?
Dilansir dari The Spruce Pets, Kamis (16/6/2022), berikut enam hewan liar yang sebaiknya tidak dipelihara.
Baca juga: 5 Alasan Sebaiknya Tidak Memelihara Burung Hantu
Namun, terkadang primata juga bertingkah seperti bayi dengan semua kekacauan dan teriakan. Masalah terbesar menjadikannya primata sebagai hewan peliharaan adalah cenderung mengamuk tanpa peringatan, memiliki tingkat kekuatan yang mengejutkan, dan sulit mengendalikannya.
Selain itu, primata bisa menggigit pemiliknya, bahkan dapat menularkan penyakit seperti hepatitis A dan HIV-1.
Baca juga: Bisakah Burung Hantu Dijadikan Hewan Peliharaan? Ini Penjelasannya
Cougars atau singa gunung, singa, harimau, dan macan tutul merupakan mayoritas kucing besar yang dipilih orang untuk dipelihara.
Mereka kuat dan sangat berbahaya. Jika Anda berpikir menghilangkan cakar kucing dapat membuatnya tidak terlalu mengancam, sebaiknya pikirkan kembali.
Menghilangkan seluruh tulang terakhir di setiap jari kaki dapat menyebabkan hewan berjalan dengan tidak benar serta mengakibatkan rasa sakit luar biasa dan kerusakan saraf.
Selain itu, kucing besar juga membunuh mangsanya dengan menggigit tenggorokannya. Jika gigi tidak dapat membunuh, tekanan rahangnya dapat membunuh Anda.
Baca juga: Mengenal Kucing Calico yang Memiliki Banyak Warna pada Bulunya
Dengan demikian, langkah-langkah keamanan ekstrem harus diambil jika memutuskan memelihara ular di rumah. Sebab, jika ular melarikan diri, Anda tidak hanya membahayakan kehidupan keluarga, tetapi juga tetangga.
Ada banyak ular peliharaan yang tersedia yang tidak menghasilkan bisa, jadi pilihlah spesies yang lebih aman.
Baca juga: 7 Tanaman yang Ampuh Mengusir Ular dari Pekarangan Rumah
Beberapa orang beranggapan bahwa beruangan seperti boneka yang lucu, menggemaskan, dan suka diemong sehingga tak masalah menjadikannya sebagai hewan peliharaan.
Ya, anak beruang memang menggemaskan, tetapi itu tidak bertahan lama. Beruang dapat memiliki berat lebih dari 680 kilogram ketika dewasa dan mereka adalah satwa liar meski terlihat lucu.
Beruang akan tumbuh besar melebihi Anda ketika berdiri dengan kaki belakangnya dan dapat menjatuhkan Anda, bahkan membunuh dengan pukulan cepat dari cakarnya.
Baca juga: Hati-hati, Ini 5 Cara Ular Memasuki Rumah
Kelelawar sangat lucu dan menarik, tetapi menghargainya di alam liar adalah pilihan terbaik. Kelelawar dapat hidup lebih dari 30 tahun dan berhibernasi selama berbulan-bulan pada iklim yang lebih dingin.
Ditambah, makanan kelelawar terdiri atas serangga, buah, atau darah pada malam hari (tergantung pada spesiesnya), yang sulit disediakan secara memadai di penangkaran atau di rumah saat memutuskan memeliharanya.
Baca juga: 5 Tips Membasmi dan Mencegah Kutu pada Hewan Peliharaan
Coati disebut coatimundi adalah anggota keluarga rakun. Berasal dari Amerika Selatan, omnivora ini membutuhkan kandang besar untuk berkeliaran.
Coati sangat aktif dan sulit dilatih. Selain itu, hewan ini memiliki 38-40 gigi tajam, mencari makan, dan membutuhkan banyak rangsangan mental.
Meski banyak dipelihara sebagai hewan peliharaan, coati tetaplah hewan liar yang bisa memberikan gigitan cukup menjijikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.