Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/06/2022, 15:17 WIB
Esra Dopita Maret

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Cacingan adalah salah satu permasalahan kesehatan yang umum dialami kucing. Faktanya, sebanyak 45 persen kucing memiliki cacing pada waktu tertentu. 

“Cacingan adalah hal umum, terutama pada anak kucing, kucing yang baru diadopsi, dan kucing yang menghabiskan waktu di luar ruangan,” kata Amanda McNabb, dokter hewan yang berpraktik di Snohomish, Amerika Serikat, dilansir dari Insider, Selasa (14/6/2022). 

Baca juga: Jangan Asal, Ini Cara Tepat Mengobati Kucing Cacingan

Cacingan yang dialami kucing sebetulnya tidak selalu berbahaya, tetapi dapat menyebabkan masalah serius bila tidak segera ditangani, bahkan berisiko fatal pada kucing. 

Pasalnya, infeksi cacing yang parah dapat merusak usus kucing karena penurunan berat badan, bahkan menyebabkan kematian pada anak kucing. 

Selain itu, dilansir dari PetMD, migrasi larva melalui organ dan jaringan tubuh saat cacing berjalan ke usus dapat mengakibatkan infeksi kulit yang parah, kebutaan, kejang, atau pneumonia, tergantung pada jalur migrasi larva.

Baca juga: Kenali, Ini Penyebab dan Tanda Kucing Cacingan

Ilustrasi kucing cacingan.Shutterstock/Eleni Alina Ilustrasi kucing cacingan.
Seperti diketahui, cacing menyedot darah pada kucing sehingga membuat tubuhnya kurus, yang juga menjadi tanda kucing cacingan.

Kehilangan darah dan nutrisi penting yang terus-menerus, yang seharusnya diserap oleh usus, dapat menyebabkan kucing anemia progresif, penurunan berat badan, dehidrasi, dan kematian.

Menurut Yohana Novita Kristiani, dokter hewan yang berpraktik di klinik hewan Uttara Veterinary, Madiun, Jawa Timur, cacingan pada kucing sebenarnya tidak berbahaya karena mudah diobati dan bila segera mendapat penanganan. 

Baca juga: Kenali, Ini 10 Tanda Kucing Cacingan

"Namun, cacingan dapat berbahaya jika jumlah cacing sudah terlalu banyak, bahkan sampai menimbulkan obstruksi pada organ dan menyebabkan malnutrisi pada kucing karena banyak menyerap darah," ucap Yohana yang dihubungi Kompas.com, baru-baru ini.

Karena itu, penting melakukan pemeriksaan rutin ke dokter hewan dan mengambil langkah-langkah pencegahan. 

Cara mencegah kucing cacingan 

Ilustrasi kucing Ragdoll.Shutterstock/MirasWonderland Ilustrasi kucing Ragdoll.
Tentu saja mencegah kucing cacingan lebih mudah dan lebih baik dibanding mengobatinya. Yohana mengatakan cara mencegah cacingan pada kucing adalah memberikan obat cacing khusus kucing pada sahabat bulu secara rutin setidaknya satu bulan sekali. 

Selain itu, kata Yohana, menjaga kebersihan lingkungan dan kandang kucing serta memisahkan kucing yang sehat (tidak cacingan) dengan kucing cacingan. 

Dilansir dari PetMD, infestasi cacing pada kucing serta penularan ke anak-anak dan orang dewasa dapat dicegah dengan menjaga kebersihan. 

Baca juga: Gejala hingga Cara Mengobati Anjing Cacingan 

Misalnya, untuk kucing dalam ruangan, membersihkan kotak pasir setiap hari, membuang kotoran kucing, dan menggosok kotak kotoran secara teratur sangat penting guna meminimalkan paparan kotoran yang terkontaminasi cacing. 

Selain itu, melakukan pencegahan terhadap kutu. Pasalnya, kucing dapat terinfeksi cacingan dengan menelan kutu karena beberapa kutu dapat membawa cacing.

Jessica Nichols, kepala petugas dokter hewan di Spay and Neuter Kansas City, Kansas City, Amerika Serikat, mengatakan selain memberikan obat cacing setiap bulan, penting memeriksakan kesehatan kucing setahun sekali karena kucing dapat terkena cacingan tanpa menunjukkan gejala apa pun. 

Baca juga: Cacing Gelang pada Kucing: Penyebab, Gejala, dan Cara Menanganinya

Pemeriksaan ini melibatkan membawa sampel kotoran dari kucing peliharaan sehingga dokter hewan dapat melakukan tes pelampung tinja untuk mencari telur parasit. 

"Tes ini sering menjadi bagian dari kunjungan kesehatan tahunan kucing dan tes dapat mengidentifikasi keberadaan cacing gelang, cacing tambang, cacing cambuk, dan terkadang cacing pita," ucap Nichols dikutip dari Daily Paws. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com