Mengenal Kucing Calico yang Memiliki Banyak Warna pada Bulunya

JAKARTA, KOMPAS.com - Kucing calico adalah kucing domestik yang memiliki banyak warna pada bulunya, dari oranye, putih, hitam, dan kuning muda. 

Tampilan ini membuat kucing calico terlihat berbeda dari kucing lainnya. Hampir semua kucing calico adalah betina, sedangkan calico jantan langka dan selalu mandul.

Hal ini membuat kucing calico cukup sulit ditemukan dan banyak orang berharap untuk  membiakkan kucing langka ini. 

Baca juga: 11 Fakta Menarik Kucing Calico, Bisa Bawa Keberuntungan

 

Kucing paling berwarna

Warna bulu yang beragam membuat kucing calico menjadi kucing paling berwarna. Keberagaman warna kucing calico hanya dapat disaingi oleh tortoiseshell yang secara genetik sangat mirip.

Hal ini membuat sering kali sulit membedakan antara kucing calico dan kucing tortoiseshell. Perbedaan paling umum adalah warna bulu kucing tortoiseshell (merah dan hitam) terdapat pada seluruh bulunya, sedangkan kucing calico memiliki bercak-bercak padat yang khas. 

Baca juga: 4 Hal yang Membuat Kucing Menutupi Matanya Saat Tidur 

Kepribadian kucing calico 

Selain warna bulu yang sama, kucing calico dan tortoiseshell mempunyai kepribadian yang sama. Keduanya dikenal berani, gagah, dan sangat mandiri. 

Namun, di sisi lain, calico adalah kucing yang manis, penyayang, serta setia. Jika Anda haus akan cinta tanpa syarat, kucing calico dengan rela dan antusias memenuhi kebutuhan tersebut. 

Baca juga: 5 Ras Kucing dengan Warna Bulu Hitam Putih, seperti Pakai Tuksedo

 

Bukan ras kucing 

Meski memiliki warna bulu yang unik, calico bukanlah ras kucing. Sama dengan kucing tuksedo, kucing calico merujukan pada warna bulu kucing, bukan ras. 

Karena itu, pola atau warna bulu ini bisa ditemukan pada beberapa ras kucing apa pun. Namun, lebih banyak ras kucing yang tidak memiliki warna bulu calico daripada yang mempunyainya. 

Dilansir dari The Spruce Pets, Senin (13/6/2022), warna calico dapat ditemukan pada ras kucing Persia, Manx, Maine Coon, dan Scottish Fold. Warna paling populer ditemukan pada kucing Japanese Bobtails.

Sementara itu, pola calico tidak ditemukan pada ras kucing Siam Himalaya, Bombay, Russian Blue, dan British Shorthair. 

Baca juga: Jangan Asal, Ini Cara Tepat Mengobati Kucing Cacingan

Genetika 

Para peneliti mulai serius mempelajari kucing calico pada 1940-an. Murray Barr—dokter dan peneliti medis asal Kanada—dan mahasiswa pascasarjananya, E.G. Bertram, melihat massa gelap berbentuk stik drum di dalam inti sel saraf kucing betina, tetapi tidak pada kucing jantan.

Massa gelap ini akhirnya disebut "tubuh Barr". Pada 1959, ahli biologi sel asal Jepang, Susumu Ohno, menentukan bahwa tubuh Barr adalah kromosom X.

Pada 1961, Mary Lyon mengusulkan konsep inaktivasi X, salah satu dari dua kromosom X dalam mamalia betina mati. Dia mengamati ini dalam pola warna bulu pada tikus. 

Baca juga: Kenali, Ini Penyebab dan Tanda Kucing Cacingan

Ketenaran kucing calico

Sebuah puisi anak-anak populer yang ditulis oleh Eugene Fields pada akhir 1800-an berjudul "The Duel" menampilkan "anak anjing kotak dan kucing calico."

Di zaman modern, Negara Bagian Maryland secara resmi menamai kucing calico sebagai "kucing negara", pada Oktober 2001.

Warna calico sama dengan Maryland's State Bird, Baltimore oriole, dan State Insect-nya, yakni kupu-kupu Baltimore Checkerspot. 

Baca juga: Benarkah Kepribadian Kucing Peliharaan Dipengaruhi oleh Pemiliknya?

Kucing calico dipercaya membawa keberuntungan dalam cerita rakyat banyak budaya. Di Amerika Serikat, kucing calico terkadang disebut sebagai kucing uang.

Di Jepang, tokoh Maneki-Neko menggambarkan kucing calico membawa keberuntungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.