Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catat, 8 Benda di Rumah Ini Lebih Kotor dibanding Kloset

Kompas.com - 12/06/2022, 16:22 WIB
Aniza Pratiwi,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

Sumber The Sun
JAKARTA, KOMPAS.com - Tanpa disadari, ada beberapa area dan benda di dalam rumah yang menampung lebih banyak bakteri daripada tempat sampah, bahkan lebih kotor dibanding kloset

Sejumlah benda ini sering digunakan setiap hari untuk tugas di rumah, terumata dapur. Lantas, benda apa saja?

Dilansir dari The Sun, Minggu (12/6/2022), berikut sejumlah benda yang dapat menampung banyak bakteri alias lebih kotor dari kloset. 

Baca juga: Penyebab Tangki Kloset Berkarat dan Cara Mengatasinya 

Serbet dan spons 

Ilustrasi serbet dapur.Shutterstock/5 second Studio Ilustrasi serbet dapur.
Serbet dan spons merupakan salah satu barang paling kotor di rumah. Benda ini dapat menampung 10 juta bakteri dan merendamnya dalam air cucian panas tidak akan cukup untuk membersihkannya.

Untuk itu, perlu mengganti serbet seminggu sekali. Jika mencari metode pembersihan yang lebih ramah lingkungan, belilah beberapa kain katun yang bisa dicuci dengan mesin cuci.

Setelah dicuci, bilas pada suhu tinggi di atas 60 derajat Celsius dan biarkan mengering. Sementara untuk spons, rendam semalaman dalam larutan pemutih dan air. 

Baca juga: Waktu Terbaik Membersihkan Serbet Dapur dan Cara Mencucinya  

Talenan

Sebuah survei baru-baru ini mengungkapkan bahwa talenan menjadi salah satu peralatan paling berbahaya. Talenan rata-rata menyimpan 200 persen lebih banyak bakteri feses daripada dudukan kloset. 

Karena itu, perlu mencuci dan mendisinfeksi talenan dengan tisu atau semprotan setiap kali menggunakannya. 

Baca juga: 5 Kesalahan Umum dalam Penggunaan Talenan Kayu yang Memicu Kerusakan

Bak mandi

Ilustrasi kamar mandi, ilustrasi cermin di kamar mandi, ilustrasi bathtub.Unsplash/Chastity Cortijo Ilustrasi kamar mandi, ilustrasi cermin di kamar mandi, ilustrasi bathtub.
Anda mungkin berasumsi bahwa kloset adalah tempat atau benda paling kotor di kamar mandi, tetapi sebenarnya itu adalah bak mandi atau bathtub.

Dalam penelitian terbaru Elizabeth Scoot, Co-Director Center for Hygiene and Health in Home and Community di Simmons College di Boston, Amerika Serikat, membandingkan bakteri yang ditemukannya pada bak mandi dengan tempat sampah.

Ia menemukan bahwa bakteri yang menyebabkan infeksi kulit pada bak mandi sebesar 26 persen, sedankan tempat sampah hanya enam persen. Jadi, jangan melewatkan untuk membersihkan bathtub setiap minggu. 

Baca juga: Antiribet, Ini 6 Langkah Sederhana Membersihkan Bathtub 

Microwave

Di banyak dapur, microwave menjadi peralatan elektronik yang paling sering digunakan, tetapi suhu tinggi yang dicapai microwave tidak membunuh semua bakteri berbahaya.

Jadi, untuk menghindari sakit, bersihkan bagian dalam microwave setidaknya dua kali seminggu dan bersihkan secara menyeluruh dua minggu sekali.

Gunakan campuran air dan cuka, lalu didihkan dalam microwave, dan bersihkan dengan spons. 

Baca juga: Catat, Ini Jenis Wadah yang Aman dan Tak Boleh Digunakan ke Microwave

Karpet

Ilustrasi karpet di ruangan.Shutterstock/Photographee.eu Ilustrasi karpet di ruangan.
Menurut sebuah penelitian baru-baru ini, karpet bisa mengandung hingga 200 ribu bakteri setiap meter persegi.

Sayangnya, menyedot debu secara teratur hampir tidak ada gunanya untuk menghilangkannya. Jadi, pastikan mencuci karpet setiap enam hingga 12 bulan.  

Baca juga: Feng Shui Bentuk dan Penempatan Karpet di Setiap Ruangan di Rumah

Permukaan dapur

Selain menjaga kain dan spons tetap bersih, Anda perlu memastikan mengelap semua permukaan dapur.

Studi menemukan bahwa meja terdekat dengan wastafel adalah area paling kotor, jadi konsentrasikan pembersihan Anda di sana.

Handuk mandi

Setelah beberapa kali digunakan, handuk mandi dapat menampung jutaan sel kulit mati. Menurut para ilmuwan, Anda harus menggunakan handuk mandi hanya tiga kali sebelum menggantinya. 

Baca juga: Tanpa Pemutih, Ini 4 Cara Menjaga Handuk Putih Tetap Cerah

Bantal

Selain handuk, pastikan membersihkan bantal. Ketika berbaring di tempat tidur, Anda bisa tidur di atas sel-sel kulit mati, tungau debu, dan berbagai jamur yang merupakan sepertiga dari berat bantal. 

Untuk itu, harus mencuci bantal setiap tiga bulan dan menggantinya setiap tiga tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com