Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Menggunakan Handuk Baru Sebelum Dicuci, Ini Alasannya

Kompas.com - 03/04/2022, 09:37 WIB
Aniza Pratiwi,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Handuk menjadi salah satu perlengkapan yang digunakan setiap mandi. Untuk itu, penting mencuci handuk secara teratur agar handuk terhindari dari kuman dan bakteri.

Hal ini juga berlaku untuk handuk yang baru dibeli. Lantas, mengapa harus mencuci handuk baru sebelum digunakan? 

Baca juga: 6 Tips Menata Lemari Handuk dan Seprai agar Lebih Rapi

Dilansir dari Better Homes and Gardens Australia, Minggu (4/3/2022), mencuci handuk baru sebelum digunakan merupakan hal yang wajib dilakukan karena handuk baru dapat dilapisi pelembut kain lilin.

Pelembut ini membuat handuk terlihat dan terasa nyaman di rak toko, tetapi dapat mengurangi daya serap.

Selain itu, handuk baru cenderung mengeluarkan bulu berlebih sehingga mencucinya sebelum menggunakannya akan membantu mencegah handuk meninggalkan serat atau menempel pada tubuh.

Namun, sebelum mencuci handuk, pastikan memeriksa label perawatan. Secara umum, handuk baru harus dicuci secara terpisah berdasarkan warna dan dalam air hangat (sekitar 30-40 derajat Celsius) guna menghilangkan kelebihan serat. 

Baca juga: Tips Hilangkan Noda Membandel yang Menempel di Handuk 

Mencuci handuk baru dengan cuka

Ilustrasi handuk mandi Ilustrasi handuk mandi
Cuka adalah salah satu pembersih rumah tangga alami yang paling serbaguna. Tambahkan secangkir cuka putih ke dalam mesin cuci sebelum memulai mencuci dengan detergen untuk menghilangkan penumpukan dari pelembut kain. 

Cuka memiliki sifat penghilang jamur dan bau sehingga bisa menyegarkan handuk baru. 

Lalu, haruskah menggunakan pelembut kain pada handuk? Para ahli di Sheridan menyarankan  tidak menggunakan pelembut kain berbasis silikon pada handuk. 

Seiring waktu, produk ini dapat menumpuk di serat sehingga menyebabkan handuk menjadi kurang menyerap atau menimbulkan bau apek. Handuk juga harus dicuci setelah tiga atau empat kali penggunaan.  

Baca juga: Hindari 4 Kesalahan Saat Mencuci Handuk Ini 

Tips mencuci handuk dengan mesin cuci

Jangan mengeringkan handuk di mesin pengering dengan suhu terlalu panas agar serabut kain tak rusak.Unsplash/Tristan Gevaux Jangan mengeringkan handuk di mesin pengering dengan suhu terlalu panas agar serabut kain tak rusak.
Meski dapat mencuci handuk dengan air dingin, para ahli Sheridan merekomendasikan pencucian mendalam sesekali menggunakan siklus hangat pada suhu 40-60 derajat Celsius untuk menghilangkan bakteri, minyak, serta bau.

Hindari mesin yang terlalu padat karena dapat mengurangi keefektifan pencucian dan mencegah detergen terbilas sepenuhnya.

Setelah dicuci bersih, keringkan handuk dengan menjemurnya di bawah sinar matahari. Ini tidak hanya mengurangi tagihan energi, tetapi juga membuat handuk terkena sinar UV yang dapat membunuh kuman pada handuk.

Baca juga: Bahaya Menaruh Handuk Mandi Bersih di Dalam Kamar Mandi 

Berapa lama handuk bertahan?

Handuk bisa memiliki ketahanan lima hingga 10 tahun, tetapi beberapa orang mengatakan daya serap dan kelembutan handuk hanya bertahan tidak lebih dari dua tahun. 

Trik terbaik saat membeli handuk baru adalah memilih warna yang lebih terang. Warna handuk yang lebih terang memiliki lebih sedikit pewarna daripada handuk lebih gelap, yang membantunya tetap lembut dan menyerap lebih lama.

Ditambah, warna handuk yang lebih terang cenderung tidak memudar sehingga terlihat lebih baru. Selain itu, ikuti petunjuk perawatan untuk membuat handuk bertahan lebih lama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com