Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/03/2022, 10:52 WIB
Aniza Pratiwi,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat tanaman tumbuh, mereka membutuhkan pupuk untuk membantu mempertahankan kesehatan dan kekuatan mereka secara keseluruhan.

Meskipun tidak ada aturan umum untuk pemupukan, karena tanaman yang berbeda memiliki kebutuhan yang berbeda, ada baiknya untuk mengetahui panduan dasar pemupukan tanaman hias untuk mencegah pemberian pupuk berlebihan, yang dapat merugikan.

Seperti yang dilansir dari Gardening Know How, Rabu (9/3/2022) terlalu banyak pupuk dapat merusak tanaman hias.

 

Baca juga: 4 Manfaat Pupuk Urea untuk Tanaman yang Perlu Diketahui

Ilustrasi menyemprotkan pupuk cair pada tanaman bunga. SHUTTERSTOCK/SAVANEVICH VIKTAR Ilustrasi menyemprotkan pupuk cair pada tanaman bunga.

Pemupukan yang berlebihan justru dapat menurunkan pertumbuhan dan membuat tanaman menjadi lemah dan rentan terhadap hama dan penyakit. Hal ini juga dapat menyebabkan kematian akhir tanaman.

Tanda-tanda pemupukan yang berlebihan termasuk pertumbuhan kerdil, tepi daun terbakar atau kering, layu, dan keruntuhan atau kematian tanaman. Tanaman yang dibuahi berlebihan juga dapat menunjukkan daun yang menguning.

Penumpukan garam, yang menumpuk di atas tanah, juga bisa disebabkan oleh terlalu banyak pupuk, sehingga tanaman lebih sulit menyerap air.

Untuk menghindari pemupukan berlebihan dan penumpukan garam berlebih, cukup letakkan tanaman di bak cuci atau lokasi lain yang sesuai dan bilas dengan air, ulangi sesuai kebutuhan (tiga hingga empat kali). Ingatlah untuk membiarkan air mengalir dengan baik di antara interval penyiraman.

Baca juga: Tanaman Terbakar karena Overdosis Pupuk, Bisakah Diselamatkan?

Pemupukan hanya selama periode pertumbuhan aktif dan pemotongan dosis akan memudahkan untuk menghindari penggunaan terlalu banyak pupuk pada tanaman hias Anda.

Persyaratan pupuk dasar

Sebagian besar tanaman hias mendapat manfaat dari pemupukan teratur selama pertumbuhan aktif.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com