JAKARTA, KOMPAS.com - Kelangkaan minyak goreng menjadi permasalahan yang tengah dihadapi masyarakat Indonesia sejak beberapa waktu ke belakang.
Di berbagai daerah, masyarakat mengeluh karena kesusahan mendapatkan minyak goreng di mana pun. Kalaupun ada stok minyak goreng, itu pun masih dibanderol dengan harga mahal.
Kondisi demikian membuat masyarakat mulai beralih pada air fryer, sebuah perangkat memasak tanpa minyak goreng.
Baca juga: Catat, 4 Makanan yang Tidak Boleh Digoreng Menggunakan Air Fryer
Air fryer menjadi salah satu solusi masyarakat di Tanah Air, terutama kawula muda dan ibu rumah tangga muda usia.
“Tren penggunaan air fryer meningkat tajam di masa pandemi, terlebih dalam kondisi masih mahal dan langkanya minyak goreng di pasaran. Penjualan produk kami meningkat tajam mencapai 300 persen,” ungkap Jacksen Lie, CEO Mito Elektronik dalam Siaran Persnya di Jakarta, Jumat (25/2/2022).
Jacksen melihat performa penjualan air fryer besutan perusahaannya semakin meningkat tajam ketika mulai langkanya minyak goreng di pasaran.
Selain itu, Jacksen mengatakan kalau para ibu rumah tangga muda semakin sadar akan pentingnya hidup sehat, sehingga memasak tanpa menggunakan minyak goreng jadi pilihan.
"Penggunaan air fryer kian menjadi tren di kalangan anak muda dan ibu rumah tangga seiring meningkatnya kesadaran akan hidup sehat. Memasak tanpa menggunakan minyak goreng,” jelas Jacksen.
Penjualan air fryer tertinggi menurut Jacksen masih didominasi di sekitar Jabodetabek, sekitar 50 persen, daerah Jawa pada umumnya 30 persen, dan 20 persennya di luar Jawa.
Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Memasak dengan Air Fryer
Lebih lanjut Jacksen mengungkapkan bahwa perusahannya telah merilis tiga produk air fryer, yakni AF 10 Digifry Grande, AF 1 Digifry, dan AF 2 GO.