Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/02/2021, 08:39 WIB
Aniza Pratiwi,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Oven listrik menjadi salah satu alat elektronik yang dapat membantu proses memanggang makanan dengan mudah. Panasnya yang lebih merata menghasilkan sajian makanan yang lebih sempurna.

Hal ini dikarenakan oven listrik memiliki kumparan pemanas di bagian atas dan bawahnya sehingga dapat memanggang dengan sempurna tanpa gosong.

Dilansir dari Today's Home Owner, Kamis (4/2/2021), dalam oven listrik, elemen pemanas dikenal dengan koil pemanggang yang dipasang di dinding belakang oven dan terletak di bagian bawah.

Baca juga: Panggangan Roti Vs Oven Pemanggang Roti, Apa Bedanya?

Ada juga elemen panggang di dekat bagian atas. Namun, pemakaian yang salah akan membuat oven listrik ini mengalami kerusakan.

Lantas, apa tandanya jika oven listrik rusak?

1. Elemen pemanas tidak berwarna oranye terang

Oven listrik yang rusak memiliki beberapa tanda, salah satunya adalah elemen pemanasnya tidak berwarna oranye.

Elemen oven listrik yang normal memiliki warna oranye terang saat dipanaskan sepenuhnya sekitar 10 menit setelah dihidupkan di suhu 350 derajat. Jika tidak oranye terang, atau jika hanya sebagian saja, ini mungkin berarti elemen tersebut terbakar dan perlu diganti.

Baca juga: Benarkah Panas Oven Listrik Lebih Merata Saat Memanggang? Ini Penjelasannya

2. Retakan

Perhatikan apakah ada retakan pada elemen panas, jika ada mungkin perlu menggantinya agar tidak menambah kerusakannya.

3. Matang sebagian

Tanda selanjutnya adalah makanan yang dipanggang tidak matang atau hanya matang sebagian. Namun, itu juga bisa berarti bahwa sensor suhu perlu diganti.

4. Tagihan listrik meningkat

Lonjakan konsumsi listrik yang tidak terduga juga bisa disebabkan oleh paking pintu yang rusak. Oleh karena itu, harus ada pemeriksaan secara menyeluruh oven listrik tersebut.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com