Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ISIS Serang Wisatawan Asing di Afghanistan, Sektor Pariwisata Terguncang

Kompas.com - 20/05/2024, 17:37 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

KABUL, KOMPAS.com - Beberapa hari lalu, wisatawan asing tewas akibat serangan di Afghanistan. Serangan itu diklaim dilakukan oleh kelompok ISIS.

Joe Sheffer, pendiri agen pariwisata Safarat, yang berspesialisasi dalam tur ke negara tersebut mengatakan bahwa sektor pariwisata Afghanistan masih baru.

"Jika ada serangan lain dalam beberapa minggu atau beberapa bulan ke depan, industri pariwisata Afghanistan akan tamat," ujarnya, dikutip dari AFP pada Senin (20/5/2024).

Baca juga: Penembakan di Afghanistan, 3 Turis Spanyol Tewas, 7 Lainnya Terluka

Untuk itu, serangan yang terjadi dan menewaskan wisatawan asing ketika mengunjungi sebuah pasar di Afghanistan tengah dapat memberikan pukulan terhadap sektor pariwisata yang baru lahir di negara tersebut.

Dia berbicara kepada AFP setelah serangan oleh satu atau lebih pria bersenjata pada hari Jumat yang menewaskan enam orang di provinsi Bamiyan tengah, termasuk tiga turis Spanyol.

Empat orang asing lainnya dalam kelompok turis itu terluka.

Kelompok ISIS pada hari Minggu mengeklaim serangan terhadap kelompok yang terdiri dari 13 pelancong dengan agen tur Spanyol, diyakini sebagai yang pertama terhadap turis asing sejak Taliban kembali berkuasa pada 2021.

Pihak berwenang Taliban memuji peningkatan keamanan di Afghanistan sejak pengambilalihan kekuasaan mereka pada 2021 mengakhiri pemberontakan mereka terhadap pasukan pemerintah yang didukung asing.

Baca juga: Banjir Bandang Kembali Terjang Afghanistan, 66 Orang Tewas

Diketahui, Provinsi Bamiyan, dengan patung Buddha raksasa yang diledakkan pada tahun 2001 di bawah pemerintahan pertama Taliban dan danau berwarna biru kehijauan di Band-e Amir, adalah tujuan wisata utama di negara itu.

Sheffer mengatakan beberapa pelanggan telah membatalkan perjalanan mereka dan perusahaan sedang meninjau operasinya di Afghanistan.

"Kami akan mengurangi jumlah rombongan. Kami membatalkan rencana perjalanan di lokasi terpencil. Kami mengurangi berjalan kaki di tempat umum," katanya kepada AFP.

Pendiri agen tur Untamed Border, James Willcox, mengatakan jika setiap serangan kekerasan terhadap wisatawan akan berdampak negatif pada minat wisatawan di masa depan.

"Kami telah bekerja di Afghanistan selama lebih dari 15 tahun dan tidak pernah ada waktu di mana tidak ada kelompok anti-pemerintah yang beroperasi di negara tersebut. Sayangnya ini adalah sesuatu yang harus dipertimbangkan oleh setiap orang yang mengunjungi Afghanistan ketika mereka bepergian," jelas dia.

Di Bangkok, Phakhaporn Thantadakul, manajer agen tur Away Vacation, ingin membatalkan perjalanan yang ditetapkan pada bulan Juni/Juli 2024.

Kelompok dari Thailand yang mayoritas beragama Buddha ingin mengunjungi Bamiyan, yang pernah menjadi pusat pengaruh Budha.

Baca juga: Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

"Saya akan cek ke kelompok saya dulu karena keamanannya. Kalau terjadi apa-apa saya tidak bisa tangani," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com