AMSTERDAM, KOMPAS.com - Polisi anti huru-hara Belanda bentrok dengan pengunjuk rasa di Universitas Amsterdam pada Rabu (8/5/2024).
Sementara sejumlah pengunjuk rasa di perguruan tinggi AS terus ditangkap ketika protes yang dipimpin mahasiswa terhadap perang Israel di Gaza digelar di lebih banyak kampus.
Di Amsterdam, pengunjuk rasa yang berada di atas pembatas meja, batu bata, dan palet kayu menggunakan alat pemadam kebakaran untuk memukul mundur polisi.
Baca juga: Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina
Video Reuters menunjukkan petugas yang mengenakan perlengkapan antihuru-hara memukul kepala pengunjuk rasa dengan tongkat dan merobohkan barikade, menyeret banyak pelajar muda pergi sementara ratusan lainnya berteriak, "Kamu memalukan!"
Konfrontasi tersebut menggarisbawahi meningkatnya ketegangan di kampus-kampus Eropa, setelah berminggu-minggu terjadi kerusuhan di puluhan universitas AS ketika para mahasiswa menyerukan gencatan senjata dalam konflik Israel-Gaza.
Di Universitas George Washington di Washington DC, polisi membongkar tenda, menyebarkan semprotan merica dan membersihkan demonstran dari kampus dan jalan-jalan sekitarnya, beberapa blok jauhnya dari Gedung Putih.
Tiga puluh tiga orang ditangkap, kata polisi.
Kepala Polisi Metropolitan Pamela Smith mengatakan pada konferensi pers bahwa pihak berwenang telah melihat peningkatan gejolak protes dalam beberapa hari terakhir. Ini mendorong polisi dan universitas untuk mengambil keputusan menghapus perkemahan tersebut.
Smith dan Walikota DC Muriel Bowser telah dijadwalkan untuk memberikan kesaksian kepada Kongres tentang mengapa mereka sebelumnya menolak untuk membersihkan perkemahan, namun sidang dibatalkan setelah penggerebekan.
Di Universitas Massachusetts di Amherst, polisi menangkap lebih dari 130 orang dan memindahkan sebuah perkemahan setelah rektor sekolah tersebut, Javier Reyes, mengatakan dia telah memanggil polisi sebagai upaya terakhir.
Baca juga: Gerakan Tenda Mahasiswa Pro-Palestina dan Paradoks Demokrasi AS
“Ini bukan hasil yang kami harapkan,” tambahnya.
Persatuan Kebebasan Sipil Amerika cabang negara bagian mengkritik tindakan tersebut, menyalahkan sekolah tersebut karena memanggil polisi bersenjata lengkap untuk menangani ekspresi politik siswa.
Kelompok Siswa untuk Keadilan di Palestina (SJP) di sekolah tersebut mengunggah video yang menunjukkan pengunjuk rasa dilemparkan ke tanah dan anggota fakultas termasuk di antara mereka yang ditangkap.
Di New York, polisi menangkap puluhan demonstran di Fashion Institute of Technology, menurut video yang diposting di media sosial.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.