Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

Kompas.com - 25/04/2024, 21:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Yahoo News

NEW DELHI, KOMPAS.com - Aplikasi China yang sangat populer, TikTok, mungkin akan dilarang di Amerika Serikat.

Tindakan untuk melarang aplikasi berbagi video tersebut telah mendapatkan persetujuan kongres dan sedang dalam proses menuju ke Presiden Joe Biden untuk ditandatangani.

Tapi di India, aplikasi tersebut dilarang hampir empat tahun lalu.

Baca juga: Taiwan Akan Singkirkan 760 Patung Pemimpin China Chiang Kai-shek

Dilansir dari Yahoo News, pada bulan Juni 2020, pengguna TikTok di India mengucapkan selamat tinggal pada aplikasi tersebut, yang dioperasikan oleh perusahaan internet China, ByteDance.

New Delhi tiba-tiba melarang aplikasi populer tersebut, bersama dengan puluhan aplikasi China lainnya, menyusul bentrokan militer di sepanjang perbatasan India-China.

Dua puluh tentara India dan empat tentara China tewas, dan hubungan antara kedua raksasa Asia tersebut merosot ke titik terendah.

Pemerintah mengutip masalah privasi dan mengatakan bahwa aplikasi China menimbulkan ancaman terhadap kedaulatan dan keamanan India.

Tindakan tersebut sebagian besar mendapat dukungan luas di India, di mana para pengunjuk rasa menyerukan boikot terhadap barang-barang China sejak konfrontasi mematikan di wilayah perbatasan pegunungan Karakoram yang terpencil.

“Ada keributan yang mengarah pada hal ini, dan narasi populernya adalah bagaimana kita bisa mengizinkan perusahaan China melakukan bisnis di India ketika kita berada di tengah kebuntuan militer,” kata Nikhil Pahwa, pakar kebijakan digital dan pendiri India. situs web teknologi MediaNama.

Hanya beberapa bulan sebelum larangan tersebut, India juga telah membatasi investasi dari perusahaan China, tambah Pahwa.

Baca juga: TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

“TikTok bukanlah kasus yang terjadi satu kali saja. Saat ini, India telah melarang lebih dari 500 aplikasi China hingga saat ini," ujarnya.

Saat itu, India memiliki sekitar 200 juta pengguna TikTok. Dan perusahaan itu juga mempekerjakan ribuan orang India.

Namun, pengguna TikTok dan pembuat konten membutuhkan tempat untuk dikunjungi dan larangan tersebut memberikan peluang bernilai miliaran dollar AS untuk merebut pasar yang besar.

Dalam beberapa bulan, Google meluncurkan YouTube Shorts dan Instagram meluncurkan fitur Reels-nya. Keduanya meniru pembuatan video pendek yang menjadi keunggulan TikTok.

Baca juga: Alasan Kenapa AS Ingin Larang TikTok

“Dan mereka akhirnya menguasai sebagian besar pasar yang telah dikosongkan TikTok,” kata Pahwa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com