Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keputusan Biden Kampanye Pilpres lewat TikTok Panen Kritikan

Kompas.com - 13/02/2024, 12:45 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Ketua Komite Intelijen Senat mengatakan bahwa ia prihatin dengan keputusan kampanye Presiden Joe Biden untuk bergabung dengan aplikasi video pendek TikTok.

Sementara Gedung Putih mengatakan tidak ada yang berubah tentang masalah keamanan nasional pemerintah.

Senator Mark Warner dari Partai Demokrat mengatakan bahwa ia prihatin dengan implikasi keamanan nasional dari TikTok yang dimiliki China dan keputusan kampanye Biden untuk bergabung.

Baca juga: Biden Tak Akan Hadapi Pidana Terkait Kesalahan Tangani Dokumen Rahasia

"Saya pikir kita masih perlu mencari cara untuk mengikuti India, yang telah melarang TikTok," kata Warner di sela-sela sebuah acara. "Saya sedikit khawatir tentang pesan yang beragam."

Dilansir dari Reuters, sejumlah anggota parlemen dari Partai Republik juga mengkritik keputusan kampanye untuk bergabung dengan TikTok, dengan alasan keamanan nasional.

Kampanye Biden sekarang memiliki lebih dari 57.000 pengikut di TikTok.

Gedung Putih mencatat bahwa larangan penggunaan TikTok di perangkat pemerintah yang telah disetujui oleh Kongres pada akhir 2022 masih berlaku.

Juru bicara Gedung Putih John Kirby mengatakan bahwa tidak ada yang berubah tentang masalah keamanan nasional.

"Dari sudut pandang (Dewan Keamanan Nasional), tentang penggunaan TikTok pada perangkat pemerintah. Kebijakan itu masih berlaku," ujarnya.

Komite Investasi Asing di Amerika Serikat (CFIUS) yang dipimpin Kementerian Keuangan AS pada Maret 2023 menuntut agar pemilik TikTok di China menjual saham mereka, atau menghadapi kemungkinan aplikasi tersebut akan dilarang.

Baca juga: Universal Music Ancam Akan Tarik Semua Katalog Lagunya dari TikTok

Sekretaris pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan bahwa tinjauan oleh CFIUS sedang berlangsung.

Dia mencatat bahwa Gedung Putih sebelumnya mendukung undang-undang yang diperkenalkan Warner dan yang lainnya untuk memberikan alat baru kepada pemerintah untuk mengatasi ancaman yang ditimbulkan oleh aplikasi yang dimiliki pihak asing.

Baca juga: Remaja Pakistan Bunuh Saudaranya Saat Rekam Video TikTok

Upaya di Kongres untuk melarang TikTok atau memberikan alat baru kepada pemerintah untuk membatasinya telah terhenti, tetapi beberapa anggota parlemen ingin Kementerian Perdagangan memasukkan perusahaan induk TikTok, ByteDance, ke dalam daftar kontrol ekspor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
[POPULER GLOBAL] Rudal Tua Tapi Canggih | Miss Buenos Aires Usianya 60

[POPULER GLOBAL] Rudal Tua Tapi Canggih | Miss Buenos Aires Usianya 60

Global
WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com