Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Dahsyat Taiwan: 9 Orang Tewas, 900 Terluka, 50 Pekerja Masih Hilang

Kompas.com - 03/04/2024, 21:59 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

TAIPEI, KOMPAS.com - Gempa bumi terbesar di Taiwan dalam kurun waktu setidaknya 25 tahun terakhir menewaskan sembilan orang pada hari Rabu (2/4/2024) dan melukai lebih dari 900 orang.

Sementara 50 pekerja yang sedang melakukan perjalanan dengan minibus menuju sebuah hotel di taman nasional hilang.

Beberapa bangunan miring pada sudut yang berbahaya di daerah pegunungan Hualien yang jarang penduduknya, dekat dengan pusat gempa magnitudo 7,2, yang melanda di lepas pantai sekitar pukul 08.00 pagi (0000 GMT) dan memicu tanah longsor yang masif.

Baca juga: Pasangan Ini Tinggalkan Pekerjaan Kantoran, Nekat Hidup di Kapal Pesiar

Dilansir dari Reuters, Linda Chen, 48 tahun, mengatakan bahwa apartemennya di pusat kota Hualien mengalami kerusakan parah akibat gempa bumi sebelumnya pada tahun 2018 sehingga mereka harus pindah rumah.

Namun, blok apartemen barunya juga rusak akibat gempa bumi terakhir.

"Kami khawatir rumah itu bisa runtuh kapan saja. Kami pikir kami sudah pernah mengalaminya sekali di Hualien dan tidak akan menimpa kami lagi, karena Tuhan pasti adil," katanya.

"Kami sangat ketakutan. Kami sangat gugup," tambahnya.

Gempa melanda pada kedalaman 15,5 km (9,6 mil), tepat ketika orang-orang sedang menuju ke tempat kerja dan sekolah, memicu peringatan tsunami untuk Jepang bagian selatan dan Filipina yang kemudian dicabut.
.
Otoritas pemadam kebakaran mengatakan bahwa mereka telah mengevakuasi sekitar 70 orang yang terjebak di terowongan dekat kota Hualien, termasuk dua orang Jerman.

Namun mereka telah kehilangan kontak dengan 50 pekerja yang berada di dalam empat minibus yang sedang menuju ke sebuah hotel di sebuah taman nasional, Taroko Gorge, kata mereka, dan tim penyelamat sedang mencari mereka.

Baca juga: Kemenlu Pantau Kondisi WNI di Taiwan Usai Gempa Berkekuatan M 7,2

80 orang lainnya terjebak di area pertambangan, meskipun tidak segera jelas apakah mereka berada di dalam tambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Global
[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

Global
China: Dinamika Politik Taiwan Tak Akan Ubah Kebijakan 'Satu China'

China: Dinamika Politik Taiwan Tak Akan Ubah Kebijakan "Satu China"

Global
Sejarah Orang Jawa di Kaledonia Baru, Negara yang Sedang Dilanda Kerusuhan

Sejarah Orang Jawa di Kaledonia Baru, Negara yang Sedang Dilanda Kerusuhan

Global
Ketika 706 Orang Bernama Kyle Berkumpul, tapi Gagal Pecahkan Rekor...

Ketika 706 Orang Bernama Kyle Berkumpul, tapi Gagal Pecahkan Rekor...

Global
Meski Alami Luka Bakar, Jenazah Presiden Iran Dapat Dikenali dan Tak Perlu Tes DNA

Meski Alami Luka Bakar, Jenazah Presiden Iran Dapat Dikenali dan Tak Perlu Tes DNA

Global
ICC Ancang-ancang Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Israel dan Pemimpin Hamas

ICC Ancang-ancang Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Israel dan Pemimpin Hamas

Global
Ukraina Jatuhkan 29 Drone Rusia dalam Semalam, Targetkan Barat, Tengah, dan Selatan

Ukraina Jatuhkan 29 Drone Rusia dalam Semalam, Targetkan Barat, Tengah, dan Selatan

Global
Hari Ini, Kondisi PM Slovakia Stabil dan Membaik

Hari Ini, Kondisi PM Slovakia Stabil dan Membaik

Global
Jasad Presiden Iran Ebrahim Raisi Ditemukan dan Dibawa ke Tabriz, Operasi Pencarian Diakhiri

Jasad Presiden Iran Ebrahim Raisi Ditemukan dan Dibawa ke Tabriz, Operasi Pencarian Diakhiri

Global
Penikaman di SD China, 2 Orang Tewas, 10 Lainnya Terluka

Penikaman di SD China, 2 Orang Tewas, 10 Lainnya Terluka

Global
Apa Tujuan Asli Putin Menginvasi Ukraina?

Apa Tujuan Asli Putin Menginvasi Ukraina?

Internasional
Hamas: Ebrahim Raisi, Sosok Terhormat Pendukung Palestina

Hamas: Ebrahim Raisi, Sosok Terhormat Pendukung Palestina

Global
ISIS Serang Wisatawan Asing di Afghanistan, Sektor Pariwisata Terguncang

ISIS Serang Wisatawan Asing di Afghanistan, Sektor Pariwisata Terguncang

Global
Lai Ching-te Dilantik Jadi Presiden Taiwan, Desak China Hentikan Intimidasi

Lai Ching-te Dilantik Jadi Presiden Taiwan, Desak China Hentikan Intimidasi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com