Rusia Klaim Rebut 403 Km Persegi Wilayah Ukraina Tahun Ini

MOSKWA, KOMPAS.com - Rusia pada Selasa (2/4/2024) mengeklaim telah merebut 403 kilometer persegi luas wilayah dari Ukraina tahun ini.

Klaim teritorial ini adalah yang pertama bagi Rusia dalam beberapa bulan terakhir, bahkan hampir satu tahun.

“Sejak awal tahun ini, 403 kilometer persegi... berada di bawah kendali kami,” kata Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu, merujuk pada wilayah Donetsk, Kherson, Luhansk, dan Zaporizhzhia yang diklaim telah dianeksasi pada 2022, meski tidak sepenuhnya mengendalikannya.

Baca juga: Penyakit Misterius Sindrom Havana Dituding sebagai Operasi Intelijen Rusia

“Angkatan bersenjata Rusia terus mendorong unit Ukraina ke arah barat,” lanjut Shoigu saat pertemuan para panglima militer Rusia, menurut transkrip yang diterbitkan Kementerian Pertahanan, dikutip dari kantor berita AFP.

Pada Februari 2024, Rusia merebut kota Avdiivka di garis depan, tepat di luar ibu kota regional Donetsk yang dikuasai Rusia sejak Mei tahun lalu.

Shoigu menambahkan, pasukan Rusia merebut lima permukiman yaitu empat di Donetsk dan satu di Zaporizhzhia selama sebulan terakhir.

Baca juga:

• Drone Serang Wilayah Rusia 1.100 Km Jauhnya dari Perbatasan Ukraina
• Rusia Sita 70 Kg Bahan Peledak Selundupan dari Ukraina via Uni Eropa
• Rusia Tunjuk Kepala Armada Laut Hitam Baru Usai Berulang Kali Diserang Ukraina

Institut Studi Perang (ISW) pekan lalu mengatakan, percepatan kemajuan Rusia baru-baru ini di medan perang tidak mencerminkan keberhasilan operasional karena bantuan keamanan dari Amerika Serikat ke Ukraina tertunda.

Dikatakan bahwa Ukraina menghadapi kendala material dalam kemampuan pertahanannya.

Paket dukungan militer senilai 60 miliar dollar AS (Rp 956,58 triliun) masih tertahan di Kongres Amerika, sedangkan pengiriman peluru artileri dari Eropa ke Ukraina terlambat dari jadwal.

ISW memperkirakan, Rusia menguasai lebih dari 100.000 kilometer persegi—atau hampir seperlima—wilayah Ukraina.

Baca juga: Iran Ternyata Sempat Juga Peringatkan Rusia Sebelum Penembakan Konser Moskwa Terjadi