Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penembakan Massal Konser Moskwa, 40 Penonton Tewas, 100 Terluka

Kompas.com - 23/03/2024, 05:15 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

MOSKWA, KOMPAS.com - Sedikitnya 40 orang tewas dan lebih dari 100 lainnya terluka saat orang-orang bersenjata yang mengenakan pakaian kamuflase menembaki penonton konser di balai kota Crocus, Rusia pada Jumat (21/3/2024).

Laporan Badan Meamanan Rusia atau FSB menyebut, dalam salah satu serangan terburuk di Rusia dalam beberapa tahun terakhir itu, sedikitnya lima pria bersenjata terlihat dalam video yang belum diverifikasi.

Mereka tampak menembaki warga sipil yang meringkuk di dalam gedung konser ketika grup rock era Soviet, Picnic, akan tampil.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Presiden Uganda Tunjuk Anaknya Jadi Panglima Militer | Kondisi Terkini Raja Charles III

Dilansir dari Reuters, tiket konser dalam gedung berkapasitas 6.200 orang di pinggiran barat Moskwa, yang dekat dengan pusat perbelanjaan yang juga disebut Crocus City, telah terjual habis.

Rekaman video lainnya menunjukkan para pria menembak orang-orang di bawah apa yang tampak seperti tanda masuk ke Balai Kota Crocus.

Orang-orang yang tergeletak tak bergerak di genangan darah di luar aula juga terlihat.

"Tiba-tiba terdengar suara dentuman di belakang kami, ada tembakan. Ledakan atau tembakan, saya tidak tahu apa," kata seorang saksi, yang tidak mau disebutkan namanya.

"Sebuah penyerbuan dimulai. Semua orang berlari ke eskalator," kata saksi tersebut. "Semua orang berteriak, semua orang berlarian."

Api membumbung tinggi ke langit, dan gumpalan asap hitam membumbung di atas tempat tersebut ketika ratusan lampu biru dari kendaraan darurat menyala di malam hari.

Helikopter berusaha memadamkan api dan mengevakuasi sekitar 100 orang dari ruang bawah tanah, demikian laporan media Rusia. Atap gedung tersebut runtuh, kata kantor berita pemerintah RIA.

Baca juga: Kate Middleton Umumkan Idap Kanker, Jalani Kemoterapi dan Minta Dukungan

Media Rusia melaporkan adanya ledakan kedua di tempat tersebut.

Ada laporan bahwa beberapa pria bersenjata telah membarikade diri mereka sendiri di dalam gedung.

Baca juga: Rusia-China Memveto Tawaran AS di DK PBB Terkait Gencatan Senjata Gaza

Tidak segera jelas siapa para penyerang itu. Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab. Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan insiden itu sebagai serangan teroris berdarah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com