Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Kunjungi Rusia dan Ukraina, Utusan China: Ada Kesenjangan dalam Perundingan Damai

Kompas.com - 22/03/2024, 14:58 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - Utusan Eurasia China, Li Hui, pada Jumat (22/3/2024) mengatakan, pihaknya melihat perbedaan besar antara Rusia dan Ukraina dalam gagasan penyelesaian yang dinegosiasikan untuk mengakhiri perang.

Dia menyampaikan hal demikian setelah menyelesaikan tur ke Rusia, Ukraina, dan negara-negara Uni Eropa.

China telah berusaha memposisikan diri sebagai mediator dalam konflik Ukraina, menyerukan "penyelesaian politik" dan mengadakan beberapa putaran pembicaraan.

Baca juga: Ukraina Tertekan, Diminta Hapus Blacklist Perusahaan yang Berbisnis dengan Rusia

Namun, meski bersikap netral dalam konflik ini, China telah dikritik karena menolak untuk mengutuk mitra strategisnya, Rusia, atas invasi ke Ukraina.

Memberikan pengarahan kepada media dan para diplomat di Beijing, Li menyampaikan, dirinya telah melihat "kesenjangan yang signifikan" antara Kyiv dan Moskwa dalam hal perundingan damai.

Meskipun "jalan di depan masih bergelombang", kata dia, pada akhirnya mereka semua setuju bahwa perang harus diselesaikan melalui negosiasi dan bukan dengan senjata.

Menurut Li, semua pihak menyadari bahaya dari situasi saat ini yang terus memburuk.

"Dan mereka semua setuju dengan seruan China agar situasi menjadi tenang," tambahnya, sebagaimana dilansir AFP.

Dia mengatakan Rusia, Ukraina, dan Uni Eropa mengharapkan China memainkan peran yang lebih konstruktif.

Baca juga: Rusia Tembakkan 30 Rudal ke Ukraina, Bentuk Balas Dendam atas Serangan Perbatasan

Dalam pembicaraan baru-baru ini di Rusia, Li mengatakan pada Jumat, bahwa Mokswa mengatakan mereka menghargai putaran kedua diplomasi global China.

"Rusia juga percaya bahwa krisis ini pada akhirnya perlu diselesaikan melalui negosiasi," kata Li.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Anarki Laut China Selatan dan Urgensi Strategi 'Zero Conflict'

Anarki Laut China Selatan dan Urgensi Strategi "Zero Conflict"

Global
Italia Buru 142 Tersangka Anggota Mafia 'Ndrangheta

Italia Buru 142 Tersangka Anggota Mafia 'Ndrangheta

Global
Rangkuman Hari Ke-811 Serangan Rusia ke Ukraina: 280 Warga Sri Lanka Ikut Perang | Menhan Baru Rusia Ungkap Prioritasnya

Rangkuman Hari Ke-811 Serangan Rusia ke Ukraina: 280 Warga Sri Lanka Ikut Perang | Menhan Baru Rusia Ungkap Prioritasnya

Global
AS: Boeing Bisa Dituntut atas Jatuhnya Lion Air dan Ethiopian Airlines

AS: Boeing Bisa Dituntut atas Jatuhnya Lion Air dan Ethiopian Airlines

Global
Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Internasional
Konflik Gaza Dominasi Kampanye Pilpres AS, Isu Ukraina Memudar

Konflik Gaza Dominasi Kampanye Pilpres AS, Isu Ukraina Memudar

Global
Taiwan Deteksi 45 Pesawat China Terbang Dekati Wilayahnya, Terbanyak Sejauh Ini

Taiwan Deteksi 45 Pesawat China Terbang Dekati Wilayahnya, Terbanyak Sejauh Ini

Global
AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

Global
Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Global
Bebas Visa ke Korea Selatan, Mengapa Tak Kunjung Terwujud?

Bebas Visa ke Korea Selatan, Mengapa Tak Kunjung Terwujud?

Global
PBB: 56 Persen Korban Tewas di Gaza adalah Perempuan dan Anak-anak

PBB: 56 Persen Korban Tewas di Gaza adalah Perempuan dan Anak-anak

Global
[POPULER GLOBAL] Warga Israel Rusak Bantuan untuk Gaza | Jet Israel Bom Kamp Pengungsi Nuseirat

[POPULER GLOBAL] Warga Israel Rusak Bantuan untuk Gaza | Jet Israel Bom Kamp Pengungsi Nuseirat

Global
Erdogan: Lebih dari 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turkiye

Erdogan: Lebih dari 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turkiye

Global
Pemerintah Arab: Ibadah Haji Tanpa Izin akan Ditahan dan Kena Sanksi

Pemerintah Arab: Ibadah Haji Tanpa Izin akan Ditahan dan Kena Sanksi

Global
Tank Israel Terus Bergerak ke Rafah, Warga Sipil Kembali Mengungsi

Tank Israel Terus Bergerak ke Rafah, Warga Sipil Kembali Mengungsi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com