Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Bantuan untuk Ukraina Masih Macet, Kongres AS Akan Libur 2 Minggu

Kompas.com - 21/03/2024, 08:45 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Kongres Amerika Serikat (AS) akan libur dua minggu mulai akhir pekan ini meski persoalan tentang kelanjutan bantuan untuk Ukraina belum selesai dibahas.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebelumnya memperingatkan, negaranya sangat membutuhkan dukungan untuk mengisi kembali persediaan amunisi yang semakin menipis.

Ia pun berharap paket bantuan senilai 95 miliar dollar AS (Rp 1,48 kuadriliun) yang masih macet di Kongres bisa segera cair.

Baca juga: Hacker Ukraina Bantu Serang Rusia di Bidang Digital

Namun, Ketua DPR AS Mike Johnson—juga sekutu Donald Trump—menolak pemungutan suara mengenai bantuan tersebut, yang turut mencakup dukungan bagi Israel dan Taiwan.

Pada Rabu (20/3/2024), Johnson mengisyaratkan tidak menutup kemungkinan pendanaan tambahan senilai 110 miliar dollar AS (Rp 1,72 kuadriliun) bagi Ukraina, dan berjanji untuk segera membahasnya kembali setelah parlemen menyelesaikan anggaran federal 2024 yang banyak tertunda.

"Ada sejumlah jalan yang kami cari... Kami harus menunjukkan kekuatan di panggung dunia dan kami akan melakukannya," katanya kepada wartawan, dikutip dari kantor berita AFP.

Kongres dijadwalkan memasuki masa reses setelah akhir pekan ini sampai 8 April 2024. Pembahasan isu di sisa minggu ini akan didominasi oleh topik pendanaan pemerintah.

Baca juga:

“Semakin lama tambahan keamanan nasional dibahas di meja Ketua Johnson, situasi di Ukraina akan semakin menyedihkan,” kata Chuck Schumer, pemimpin mayoritas Partai Demokrat di Senat, pada Rabu.

Ia memperingatkan, Ukraina tidak hanya menghadapi kekurangan amunisi, tetapi juga pasukan, serta menyatakan bahwa DPR akan memberikan dukungan kuat pada paket tersebut jika Johnson mengizinkan pemungutan suara.

“Rusia kini memproduksi artileri dan amunisi tiga kali lipat... tiga kali lipat... lebih banyak dibandingkan AS dan Eropa, dan pasukan Ukraina menanggung akibatnya di lapangan,” imbuhnya.

Baca juga: Jika Paket Bantuan AS untuk Ukraina Tak Terwujud, Apa Dampaknya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-805 Serangan Rusia ke Ukraina: Jika Perancis Kirim Pasukan | Mengenal Chloropicrin

Rangkuman Hari Ke-805 Serangan Rusia ke Ukraina: Jika Perancis Kirim Pasukan | Mengenal Chloropicrin

Global
Serangan Israel Tewaskan Komandan Angkatan Laut Hamas

Serangan Israel Tewaskan Komandan Angkatan Laut Hamas

Global
Hamas Tolak Berkompromi Lebih Banyak dengan Israel Terkait Gencatan Senjata

Hamas Tolak Berkompromi Lebih Banyak dengan Israel Terkait Gencatan Senjata

Global
Israel Serang Rafah: Jalanan Sepi, Warga Ketakutan

Israel Serang Rafah: Jalanan Sepi, Warga Ketakutan

Global
Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam Dibubarkan Polisi

Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam Dibubarkan Polisi

Global
Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com