Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti AS Sebut Anak Muda Saat Ini Kurang Bahagia Dibanding Generasi Sebelumnya, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 20/03/2024, 20:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

LOS ANGELES, KOMPAS.com - Penelitian global menunjukkan bahwa anak muda saat ini menjadi kurang bahagia dibandingkan dengan generasi yang lebih tua.

Fenomena ini disebut sebagai "krisis paruh baya" bagi kaum muda. 

Dokter terkemuka di Amerika Serikat, Dr Vivek Murthy, mengungkapkan keprihatinannya atas kegagalan pemerintah dalam mengatur media sosial yang berdampak negatif pada kesejahteraan mental kaum muda.

Baca juga: Para Dokter Senior di Korsel Akan Resign untuk Dukung Demo Dokter Muda

Dilansir dari Guardian, Dr Murthy, seorang ahli bedah umum AS yang menyoroti ketidakbahagiaan, menyatakan bahwa membiarkan anak-anak mengakses media sosial tanpa pengawasan setara dengan memberikan obat yang tidak aman. 

Dia menggambarkan kegagalan pemerintah untuk mengatur media sosial, mengingat dampaknya yang signifikan terhadap kesejahteraan mental anak muda.

Data baru menunjukkan bahwa anak muda di seluruh Amerika Utara mengalami penurunan tingkat kebahagiaan, sementara pergeseran serupa diperkirakan terjadi di Eropa Barat. 

Menurut World Happiness Report 2024, AS telah keluar dari daftar 20 besar negara paling bahagia, dan penurunan kesejahteraan di kalangan usia di bawah 30 tahun menjadi perhatian serius.

Dr Murthy menyatakan bahwa langkah-langkah konkret harus diambil untuk mengatasi masalah ini, termasuk regulasi yang lebih ketat terhadap media sosial dan penghapusan fitur-fitur yang berpotensi merugikan seperti tombol like dan scrolling tanpa batas. 

Dia menekankan bahwa kebijakan yang mendukung hubungan sosial di dunia nyata bagi kaum muda harus diprioritaskan.

Laporan Kebahagiaan Dunia, yang mengukur kesejahteraan di 140 negara, menyoroti penurunan yang signifikan dalam kebahagiaan anak muda terutama di Amerika Utara dan Eropa Barat. 

Baca juga: Junta Myanmar Berlakukan Wajib Militer bagi Anak Muda

Para ahli menekankan pentingnya adopsi kebijakan yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup anak muda dan mengurangi dampak negatif dari faktor-faktor seperti media sosial, ketidaksetaraan pendapatan, dan kekhawatiran akan perang serta perubahan iklim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com