Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biden Dilaporkan Bisa Batasi Bantuan Militer AS jika Israel Serang Rafah

Kompas.com - 12/03/2024, 21:52 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Joe Biden dilaporkan bisa mempertimbangkan perubahan syarat pemberian bantuan bagi Israel jika negara itu memperluas serangan darat di Jalur Gaza hingga ke Kota Rafah di perbatasan dengan Mesir.

Mengutip sejumlah pejabat AS dan Israel, media Politico membeberkan, bahwa Biden pekan lalu mengaku akan terus mengirimkan pasokan yang diperlukan untuk sistem pertahanan rudal Israel, Iron Dome.

Namun, dia juga mengatakan bahwa baginya, kematian massal warga Palestina adalah batas yang tak boleh dilanggar.

Baca juga: Biden Pesimistis Gencatan Senjata di Gaza Tercapai Sebelum Ramadhan Ini

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa dia akan tetap memasuki Rafah meski ada peringatan dari AS.

Netanyahu juga mengatakan bahwa gencatan senjata selama bulan suci Ramadan hanya dimungkinkan jika orang-orang yang masih disandera Hamas dibebaskan.

"Inilah yang pasti dia pikirkan," kata salah satu pejabat seperti dikutip Politico.

Di lain pihak, sebagaimana diberitakan Sputnik, operasi militer di Rafah tidak akan segera terjadi.

Bahkan jika perintahnya dikeluarkan hari ini, operasi itu tidak akan dimulai, kata seorang pejabat militer Israel.

Para pengungsi Palestina harus dievakuasi dari kota itu sebelum operasi militer dimulai, dan pasukan mesti dilatih lebih dulu, kata pejabat itu.

Israel juga belum memiliki rencana yang baik untuk melindungi warga sipil di Rafah, seperti yang diinginkan AS sebelum tindakan apa pun diambil oleh Israel, kata seorang pejabat AS lainnya.

Baca juga: Biden Peringatkan Israel Tak Gunakan Isu Bantuan Kemanusiaan sebagai Alat Tawar-menawar

Pada 7 Oktober 2023, Hamas melancarkan serangan roket besar-besaran ke Israel dari Gaza dan menerobos perbatasan. Serangan itu menewaskan 1.200 orang dan Hamas menyandera 240 orang lainnya.

Israel lalu membalas dengan serangan habis-habisan, memblokade penuh Gaza, melancarkan serangan darat di dalam wilayah kantong Palestina itu untuk "menumpas pejuang Hamas dan membebaskan sandera".

Sedikitnya 31.100 orang telah tewas di Jalur Gaza, menurut otoritas setempat.

Pada 24 November, Qatar memediasi perundingan antara Israel dan Hamas untuk pertukaran tahanan dengan sandera dan gencatan senjata, yang memungkinkan bantuan kemanusiaan memasuki Gaza.

Gencatan itu diperpanjang beberapa kali dan berakhir pada 1 Desember.

Lebih dari 100 orang diyakini masih disandera oleh Hamas di Gaza.

Baca juga: Elon Musk Tegaskan Tak Akan Menyumbang Uang pada Trump atau Biden

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com