Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jepang Tertarik Kerja Sama dengan Pakta Pertahanan AUKUS

Kompas.com - 06/03/2024, 15:11 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

TOKYO, KOMPAS.com - Jepang tertarik bekerja sama di bidang teknologi militer canggih dengan pakta pertahanan AUKUS yang anggotanya adalah Amerika Serikat (AS), Australia, dan Inggris.

Salah satu pejabat di Kedutaan Besar Jepang di Australia mengatakan, Pemerintah "Negeri Sakura" mendukung upaya AUKUS di kawasan Indo-Pasifik dan sedang mencari cara untuk memperdalam kerja sama.

Disebutkan pula bahwa Jepang mengetahui adanya diskusi antara Australia, Inggris, dan AS mengenai berbagai isu, termasuk kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan kemampuan bawah air.

Baca juga: Australia Borong 5 Kapal Selam Bertenaga Nuklir Lewat AUKUS

“Jepang tertarik pada kemungkinan kerja sama teknis di bidang kemampuan tingkat lanjut, dan karenanya akan terus memperkuat kerja sama dengan Australia, AS, dan Inggris,” Kedubes Jepang di Australia, dikutip dari kantor berita AFP.

“(Jepang) akan terus memperkuat kerja sama dengan para mitra penting pertahanan dan keamanannya, Australia, AS, dan Inggris untuk mewujudkan 'Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka'.”

AUKUS didirikan pada 2021 dan memiliki dua tujuan praktis utam, yaitu Pilar I bertujuan menyediakan armada kapal selam serang bertenaga nuklir bagi Australia.

Kemudian, Pilar II berfokus pada pengembangan kemampuan perang tingkat lanjut seperti AI, drone bawah laut, serta teknologi peperangan hipersonik dan elektronik.

Baca juga:

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida akan terbang ke Washington bulan depan. Di sana ia dapat mengumumkan kolaborasi negaranya dalam kemitraan keamanan, menurut laporan Nikkei Jepang pada Sabtu (2/3/2024) mengutip pejabat AS yang tidak disebutkan namanya.

Dalam rapat parlemen Inggris yang disiapkan tahun lalu, disimpulkan bahwa Selandia Baru, Jepang, dan Korea Selatan akan menjadi kandidat ideal untuk bekerja sama dalam Pilar II.

Pada Februari 2024, para pejabat Australia mengungkapkan program ini kepada pers di Selandia Baru.

“Ini hanya pembahasan latar belakang untuk memberikan informasi saja dan tidak ditujukan mengatasi isu bergabungnya Selandia Baru ke Pilar II,” kata Wakil Menteri Pertahanan Australia Anton Youngman.

Baca juga: Mengenal Pakta Pertahanan AUKUS: Pertaruhan Besar Australia yang Bikin ASEAN Kecewa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com