Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biden Mengaku Canggung Bertemu Macron Setelah Ketegangan Pakta Aukus

Kompas.com - 30/10/2021, 07:04 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber BBC

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa ia canggung bertemu dengan Presiden Perancis Emmanuel Macron.

Biden dan Macron pada Jumat (29/10/2021) bertemu di Kedutaan Besar Perancis di Villa Bonaparte, Vatikan, untuk pertama kali setelah ketegangan terkait pakta Aukus, perjanjian keamanan antara Australia, Inggris, dan AS.

"Apa yang kami lakukan sangat ceroboh," kata Biden, seperti yang dilansir dari BBC pada Sabtu (30/10/2021).

Baca juga: Biden Salah Ucap soal Taiwan, Timbulkan Kekhawatiran di China dan Asia

"Saya mendapat kesan bahwa Perancis telah diberitahu jauh sebelumnya bahwa kesepakatan itu tidak berjalan, demi Tuhan," lanjutnya.

Macron mengatakan penting untuk "melihat ke masa depan".

Pakta Aukus, mencakup kerja sama untuk kecerdasan buata (AI) dan teknologi lainnya. Pakta ini menjadi salah satu kemitraan pertahanan terbesar Australia dalam beberapa dekade, dan dipandang sebagai upaya untuk melawan China.

Pakta Aukus menyebabkan Perancis kehilangan kesepakatan usaha dengan Australia senilai 37 miliar dollar AS (Rp 526,6 triliun).

Baca juga: Biden Disebut Presiden AS Paling Mengecewakan sejak Perang Dunia II

Pakta Aukus menggagalkan kesepakatan yang ditandatangani oleh Australia pada 2016 dengan Perancis untuk membangun 12 kapal selam konvensional, bertenaga diesel.

Pada saat itu, menteri luar negeri Perancis menyebut pakta keamanan itu sebagai "tikaman dari belakang", dan Perancis untuk sementara menarik duta besar AS dan Australia.

Berbicara setelah bertemu Biden pada Jumat (29/10/2021), Macron mengatakan kepada wartawan, "Kepercayaan itu seperti cinta, deklarasi itu baik, tetapi bukti lebih baik."

Dalam pertemuan di Vatikan itu kedua pemimpin juga berbicara tentang perubahan iklim, kontra-terorisme di Afrika Barat dan pertahanan Eropa.

Baca juga: AS Ralat Klaim Joe Biden Akan Lindungi Taiwan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ukraina Akan Panggil Warganya di Luar Negeri

Ukraina Akan Panggil Warganya di Luar Negeri

Global
Viral Insiden Berebut Kursi dalam Kereta, Wanita Ini Tak Segan Duduki Penumpang Lain

Viral Insiden Berebut Kursi dalam Kereta, Wanita Ini Tak Segan Duduki Penumpang Lain

Global
7 Tahun Dikira Jantan, Kuda Nil di Jepang Ini Ternyata Betina

7 Tahun Dikira Jantan, Kuda Nil di Jepang Ini Ternyata Betina

Global
Perusahaan Asuransi AS Ungkap Pencurian Data Kesehatan Pribadi Warga AS dalam Jumlah Besar

Perusahaan Asuransi AS Ungkap Pencurian Data Kesehatan Pribadi Warga AS dalam Jumlah Besar

Global
China Kecam AS karena Tuduh Beijing Pasok Komponen ke Rusia untuk Perang di Ukraina

China Kecam AS karena Tuduh Beijing Pasok Komponen ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Global
AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

Global
Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Global
Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Global
Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Global
Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Global
Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Global
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
AS Tak Mau Disebut Terapkan Standar Ganda pada Rusia dan Israel

AS Tak Mau Disebut Terapkan Standar Ganda pada Rusia dan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com