Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-740 Serangan Rusia ke Ukraina: Jembatan Kereta Api Diledakkan | Ukraina Bangun Benteng

Kompas.com - 05/03/2024, 13:41 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

KOMPAS.com - Perang Rusia-Ukraina masih terus berlanjut. Bahkan sudah memasuki hari ke-740 pada Senin (4/3/2024).

Pada hari Senin kemarin, terjadi serangan di jembatan kereta api di wilayah Samara barat daya Rusia.

Sementara itu, Ukraina juga terus membangun benteng pertahanan setiap hari di tengah sejumlah kritik terhadap garis pertahanan Ukraina.

Baca juga: Isi Rekaman Rahasia Militer Jerman yang Bocor Terkait Perang Rusia-Ukraina

Berikut ini rangkuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-740 dikutip dari kantor berita AFP.

1. Ukraina ledakkan jembatan kereta api di barat daya Rusia

Ukraina menyatakan telah meledakkan jembatan kereta api di wilayah Samara barat daya Rusia pada hari Senin karena digunakan untuk mengangkut kargo militer Rusia.

Insiden ini adalah yang terbaru dari serangkaian ledakan yang menargetkan jaringan kereta api Rusia, yang menurut Rusia digunakan Moskwa untuk memindahkan pasukan dan peralatan dalam invasi ke Ukraina.

"Sebuah jembatan kereta api di atas Sungai Chapayevka di wilayah Samara Rusia diledakkan. Pada tanggal 4 Maret 2024, sekitar pukul 06.00, jembatan tersebut dirusak karena struktur pendukungnya diledakkan," kata intelijen militer Ukraina.

Dikatakan bahwa Rusia menggunakan jalur kereta api tersebut untuk mengangkut amunisi dari sebuah pabrik di kota Chapayevsk, dan kerusakan tersebut akan membuat pabrik tersebut tidak dapat digunakan untuk waktu yang lama.

"Sebuah alat peledak merusak pilar di jembatan kereta api di atas sungai Chapayevka," terang kantor resmi TASS Rusia mengutip sumber di layanan penyelamatan.

Lalu lintas di jalur tersebut dihentikan setelah serangan itu tetapi kemudian pulih kembali, kantor berita Rusia melaporkan.

Baca juga: Presiden Perancis ke Ceko Bahas Bantuan Senjata untuk Ukraina

2. Setiap hari, Ukraina membangun benteng pertahanan

Perdana Menteri Ukraina Denys Shmygal pada Senin (4/3/2024) mengatakan bahwa pasukan Ukraina terus berupaya membangun benteng pertahanan pada saat pasukan Rusia sedang melakukan serangan di wilayah timur.

Pernyataan itu muncul di tengah sejumlah kritik terhadap garis pertahanan Ukraina setelah kemajuan pesat pasukan Rusia usai merebut benteng timur Avdiivka.

"Saya yakin dan mengetahui bahwa Kementerian Pertahanan mempunyai rencana yang matang untuk menciptakan garis pertahanan yang komprehensif," kata Shmygal pada konferensi pers.

"Pekerjaan dilakukan setiap hari, 24/7," imbuh dia.

Pemerintah Ukraina telah mengalokasikan $500 juta untuk pembangunan benteng tahun ini.

"Tahun ini, pemerintah bahkan siap untuk secara proaktif terus mengalokasikan dana untuk pembangunan benteng yang kuat. Tidak hanya pada lini pertama dan kedua, tetapi juga pada lini ketiga dan, jika perlu, lini keempat," jelas Shmygal.

Pada akhir 2023, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa memobilisasi sumber daya untuk benteng menjadi prioritasnya.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Bukti Barat Terlibat di Ukraina | Bocoran Percakapan Rahasia

Garis pertahanan terbuat dari parit, bunker, dan jebakan anti-tank termasuk balok beton berbentuk piramida yang biasa dikenal dengan "gigi naga".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Italia Buru 142 Tersangka Anggota Mafia 'Ndrangheta

Italia Buru 142 Tersangka Anggota Mafia 'Ndrangheta

Global
Rangkuman Hari Ke-811 Serangan Rusia ke Ukraina: 280 Warga Sri Lanka Ikut Perang | Menhan Baru Rusia Ungkap Prioritasnya

Rangkuman Hari Ke-811 Serangan Rusia ke Ukraina: 280 Warga Sri Lanka Ikut Perang | Menhan Baru Rusia Ungkap Prioritasnya

Global
AS: Boeing Bisa Dituntut atas Jatuhnya Lion Air dan Ethiopian Airlines

AS: Boeing Bisa Dituntut atas Jatuhnya Lion Air dan Ethiopian Airlines

Global
Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Internasional
Konflik Gaza Dominasi Kampanye Pilpres AS, Isu Ukraina Memudar

Konflik Gaza Dominasi Kampanye Pilpres AS, Isu Ukraina Memudar

Global
Taiwan Deteksi 45 Pesawat China Terbang Dekati Wilayahnya, Terbanyak Sejauh Ini

Taiwan Deteksi 45 Pesawat China Terbang Dekati Wilayahnya, Terbanyak Sejauh Ini

Global
AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

Global
Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Global
Bebas Visa ke Korea Selatan, Mengapa Tak Kunjung Terwujud?

Bebas Visa ke Korea Selatan, Mengapa Tak Kunjung Terwujud?

Global
PBB: 56 Persen Korban Tewas di Gaza adalah Perempuan dan Anak-anak

PBB: 56 Persen Korban Tewas di Gaza adalah Perempuan dan Anak-anak

Global
[POPULER GLOBAL] Warga Israel Rusak Bantuan untuk Gaza | Jet Israel Bom Kamp Pengungsi Nuseirat

[POPULER GLOBAL] Warga Israel Rusak Bantuan untuk Gaza | Jet Israel Bom Kamp Pengungsi Nuseirat

Global
Erdogan: Lebih dari 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turkiye

Erdogan: Lebih dari 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turkiye

Global
Pemerintah Arab: Ibadah Haji Tanpa Izin akan Ditahan dan Kena Sanksi

Pemerintah Arab: Ibadah Haji Tanpa Izin akan Ditahan dan Kena Sanksi

Global
Tank Israel Terus Bergerak ke Rafah, Warga Sipil Kembali Mengungsi

Tank Israel Terus Bergerak ke Rafah, Warga Sipil Kembali Mengungsi

Global
Pengadilan Tinggi PBB Bakal Gelar Sidang Terkait Serangan di Rafah

Pengadilan Tinggi PBB Bakal Gelar Sidang Terkait Serangan di Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com