Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harapan Baru Misteri Hilangnya MH370, Perusahaan Teknologi Usul Pencarian di Wilayah Ini

Kompas.com - 04/03/2024, 14:17 WIB
Albertus Adit

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Salah satu misteri terbesar di zaman modern dalam dunia penerbangan ialah hilangnya Malaysia Airlines MH370 pada 8 Maret 2014 silam.

Meski sudah 10 tahun, pemerintah Malaysia pada Minggu (3/3/2024) menyatakan bahwa pihaknya akan kembali melanjutkan pencarian pesawat yang hilang tersebut.

Hal ini dilakukan setelah sebuah perusahaan teknologi Amerika mengusulkan pencarian baru di wilayah selatan Samudera Hindia, tempat pesawat tersebut diyakini jatuh satu dekade lalu.

Baca juga: Kronologi Komedian Singapura Diburu Malaysia karena Lelucon MH370 Hilang

Dikutip dari The Independent, usai lepas landas, pengawas lalu lintas udara kehilangan kontak dengan pesawat tersebut saat berada di atas Laut Cina Selatan.

Selama beberapa minggu berikutnya, analisis melakukan pelacakan radar dan rangkaian satelit menunjukkan bahwa pesawat menyimpang dari jalurnya dan terbang ke barat melintasi semenanjung Asia Tenggara sebelum berbelok ke selatan melintasi Samudera Hindia.

Menteri Perhubungan Malaysia Anthony Loke mengatakan Ocean Infinity yang berbasis di Texas telah mengusulkan dasar pencarian yang lain untuk menjelajahi dasar laut, dan memperluas jaringan tempat mereka pertama kali melakukan pencarian pada tahun 2018.

Dia mengatakan dia telah mengundang perusahaan tersebut untuk bertemu dengannya guna mengevaluasi hal baru. Bukti ilmiah yang dimilikinya untuk menemukan tempat peristirahatan terakhir pesawat.

Jika buktinya dapat dipercaya, maka dia akan meminta persetujuan Kabinet untuk menandatangani kontrak baru dengan Ocean Infinity untuk melanjutkan pencarian MH370.

Baca juga: Malaysia Minta Interpol Lacak Komedian Singapura yang Buat Lelucon MH370

"Pemerintah teguh dan bertekad untuk menemukan MH370," kata Loke pada acara peringatan 10 tahun hilangnya pesawat tersebut.

"Kami sangat berharap pencarian nanti dapat menemukan pesawat tersebut dan memberikan kebenaran kepada pihak keluarga," harapnya.

Diketahui, pesawat Boeing 777 yang membawa 239 orang, sebagian besar warga negara China, dari Kuala Lumpur menuju Beijing, menghilang dari radar tak lama setelah lepas landas pada 8 Maret 2014.

Data satelit menunjukkan pesawat tersebut menyimpang dari jalur penerbangannya dan diyakini telah jatuh di Samudera Hindia bagian selatan.

Namun pencarian multinasional yang dilakukan pemerintah gagal menemukan petunjuk apa pun, meskipun beberapa puing terdampar di pantai timur Afrika dan pulau-pulau di Samudra Hindia.

Sebelumnya, Ocean Infinity melakukan pencarian pada 2018 namun tidak menemukan apa pun.

Dari tragedi itu kemudian micu tindakan untuk meningkatkan keselamatan penerbangan.

Baca juga: 9 Tahun Pesawat MH370 Hilang, Keluarga Korban Desak Malaysia Lakukan Pencarian Lagi

K.S. Nathan, anggota kelompok Voice MH370 yang terdiri dari keluarga terdekat, mengatakan bahwa Ocean Infinity awalnya merencanakan pencarian baru tahun lalu.

Tetapi tertunda karena pengiriman armada kapal dan aset barunya. "Sekarang mereka berada di jalur yang tepat untuk melanjutkan perburuan," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
[POPULER GLOBAL] Rudal Tua Tapi Canggih | Miss Buenos Aires Usianya 60

[POPULER GLOBAL] Rudal Tua Tapi Canggih | Miss Buenos Aires Usianya 60

Global
WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com