KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Malaysia meminta bantuan Interpol untuk melacak dan menyelidiki Jocelyn Chia, komedian stand-up yang mengolok-olok Malaysia, serta membuat lelucon tentang hilangnya pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370.
Jocelyn, yang tinggal di New York, memicu kontroversi di Malaysia dan Singapura bulan ini setelah dia mengunggah klip komedinya yang membuat lelucon tentang pesawat yang hilang sembilan tahun lalu.
Penerbangan MH370 sedang melakukan perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing ketika menghilang pada 8 Maret 2014 dengan 239 awak dan penumpang, dengan perkiraan jatuh di Samudera Hindia.
Baca juga: Mengolok-olok Hilangnya MH370, Stand Up Comedian Ini Dikecam Malaysia
Puing-puing yang terkait dengan pesawat sudah ditemukan selama bertahun-tahun, namun nasib dan lokasi pesawat tetap menjadi misteri.
Selama acara stand-up komedinya di New York, Jocelyn bercanda tentang pesawat Malaysia yang tidak bisa terbang, membuat para penonton terkesima.
Ia mengatakan, "Mengapa? Malaysian Airlines menghilang tidak lucu, ya? Beberapa lelucon tidak masuk akal."
Menteri Luar Negeri Malaysia Zambry Abdul Kadir mengatakan, ucapannya "menunjukkan kurangnya kepekaan dan empati" terhadap warga Malaysia dan keluarga korban.
"Video ini juga dengan jelas menggambarkan perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai negara Asia yang terkenal dengan tata krama dan moralnya," katanya.
Dia mengatakan, Malaysia akan menyelidiki komentar Jocelyn berdasarkan undang-undang yang berlaku di Malaysia dengan Pasal Konten Provokasi, Hasutan, dan Penghinaan.
Tidak jelas apakah atau bagaimana Chia dapat dihukum atas tindakannya tersebut.
Baca juga: Malaysia Minta Interpol Lacak Komedian Singapura yang Buat Lelucon MH370
Jocelyn, seorang pengacara yang menjadi komedian dan mengaku berasal dari Singapura, tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.
Dalam sebuah wawancara dengan CNN pada Minggu (11/6/2023), ia membela leluconnya meskipun ada kontroversi, tapi klip pendek di media sosial membuatnya keluar dari konteks.
"Setelah direnungkan, saya melihat adanya klip yang keluar dari konteks klub komedi itu berisiko," kata Jocelyn.
Komedinya, yang juga menyentuh hubungan sejarah antara Malaysia dan Singapura, juga memicu kemarahan di Singapura.