Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden AS Berharap Gencatan Senjata di Gaza Dimulai Senin Depan

Kompas.com - 27/02/2024, 07:56 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

NEW YORK CITY, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berharap gencatan senjata di Gaza Palestina dapat dimulai pada awal minggu depan atau Senin (4/3/2024) depan.

Hal itu diungkapkan Biden pada Senin (26/2/2024) ketika para pejabat Israel dan pemimpin Hamas melakukan pertemuan di Qatar.

Sebelumnya, perwakilan dari Mesir, Qatar, Amerika Serikat, Perancis dan negara lain sebagai perantara bagi Israel dan Hamas, berupaya menghentikan perang serta pembebasan sandera Israel yang ditahan di Gaza.

Baca juga: Israel-Hamas di Qatar Bahas Lagi Rencana Gencatan Senjata

Kesepakatan tersebut juga mencakup pertukaran puluhan sandera dengan beberapa ratus tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel.

Saat berkunjung ke New York, Biden ditanya kapan perjanjian itu akan dimulai, dan ia pun memberikan jawaban.

"Penasihat keamanan nasional saya memberi tahu saya bahwa kita sudah dekat, sudah sangat dekat, namun belum selesai," ujarnya, dikutip dari AFP.

"Harapan saya adalah Senin depan kita bisa melakukan gencatan senjata," tambah Biden.

Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan pada hari Minggu bahwa perwakilan dari beberapa pihak, tidak termasuk Hamas, bertemu di Paris pada akhir pekan dan mencapai pemahaman tentang seperti apa bentuk kesepakatan penyanderaan untuk gencatan senjata sementara.

Baca juga: Hasil Perundingan di Paris, Ada Kemungkinan Gencatan Senjata di Gaza

Namun setelah pertemuan di Paris, para ahli dari Mesir, Qatar dan AS bertemu di Doha dalam beberapa hari terakhir untuk melakukan pembicaraan yang juga dihadiri oleh perwakilan Israel dan Hamas.

Sumber Hamas mengatakan kepada AFP bahwa beberapa amandemen baru diusulkan mengenai isu-isu yang kontroversial.

Namun Israel tidak memberikan posisi substantif apa pun mengenai ketentuan gencatan senjata dan penarikan diri dari Jalur Gaza.

Sementara itu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak permintaan penarikan pasukan tersebut dan menganggapnya sebagai hal yang mustahil.

Netanyahu juga mengatakan bahwa setiap kesepakatan gencatan senjata hanya akan menunda serangan militer ke kota Rafah di Gaza selatan.

Tetapi pada hari Senin kemarin seorang pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada situs berita Ynet bahwa arah (perundingan) sudah positif.

Baca juga: Bocah 11 Tahun Ini Bangga Cari Makanan untuk Hidupi Keluarganya di Gaza

Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani telah bertemu dengan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Doha dan membahas upaya yang bertujuan untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata segera dan permanen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com