Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-729 Serangan Rusia ke Ukraina: Niat Putin Mendominasi Ukraina | Sanksi Baru Uni Eropa

Kompas.com - 23/02/2024, 06:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Novinite

KYIVKOMPAS.com - Putin belum mau berhenti. Usaha mendominasi Ukraina terus dilakukan. Meskipun ujungnya, warga sipil yang harus menerima konsekuensi.

Berikut rangkuman hari ke-729 serangan Rusia ke Ukraina Kamis (22/2/2024), dilansir dari laman Novinite.

Baca juga: BBC dan Mediazona Sebut 45.123 Tentara Rusia Tewas di Ukraina

Niat Putin Mendominasi Ukraina

Vladimir Putin tetap berniat untuk mengalahkan dan mendominasi Ukraina dua tahun setelah melancarkan invasi yang telah menyebabkan lebih dari setengah juta korban jiwa, kata para pejabat Barat dalam penilaian baru mengenai perang tersebut.

Namun, Putin diperkirakan tidak memiliki strategi jangka menengah yang jelas, tambah para pejabat tersebut.

“Kami tidak percaya Rusia memiliki rencana yang berarti selain terus berperang dengan harapan bahwa jumlah tenaga kerja dan peralatan Rusia pada akhirnya akan menunjukkan hal tersebut,” kata mereka.

Para pejabat juga mengatakan mereka yakin bahwa sanksi tersebut memberikan pukulan keras terhadap kompleks militer Rusia, menyebabkan penundaan parah dan biaya yang lebih tinggi karena Moskwa berupaya mengatasi kekurangan komponen barat.

Uni Eropa Setujui Sanksi Baru

Uni Eropa pada menyetujui paket sanksi ke-13 terhadap Rusia.

Paket baru tersebut, yang akan disetujui secara resmi bertepatan dengan ulang tahun kedua invasi Rusia ke Ukraina pada tanggal 24 Februari, akan mencakup hampir 200 entitas dan individu yang dimasukkan ke dalam daftar sanksi.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan perjanjian itu akan semakin memoton akses Rusia terhadap drone.

“Kita harus terus merendahkan mesin perang Putin,” tulisnya di X.

Baca juga: Survei: Warga Eropa Pesimistis Ukraina Menang Perang Lawan Rusia

3 Perusahaan China Diblokir

Tiga perusahaan China daratan ditambahkan ke daftar perusahaan yang dilarang untuk ditangani oleh bisnis UE, kata para diplomat.

Perusahaan-perusahaan tersebut, yang pertama di China daratan yang menjadi sasaran tindakan tersebu, dituduh terlibat dalam memasok teknologi militer sensitif ke Rusia.

Perusahaan-perusahaan di Turkiye dan India juga diikutsertakan, karena UE semakin menargetkan negara-negara ketiga karena membantu Moskwa menghindari sanksi-sanksi mereka.

UE juga memberlakukan pembekuan aset dan larangan visa terhadap menteri pertahanan Korea Utara, Kang Sun Nam, karena memasok rudal balistik ke Moskwa, kata para diplomat.

Rudal Iran untuk Rusia

Iran telah memberi Rusia sejumlah besar rudal balistik permukaan-ke-permukaan, enam sumber mengatakan kepada Reuters, sehingga memperdalam kerja sama militer antara kedua negara yang dikenai sanksi AS.

Baca juga: Ukraina Bantah Kehilangan Jembatan Krynky di Tepi Sungai Dnipro

Kementerian Pertahanan Iran dan Garda Revolusi, kekuatan elit yang mengawasi program rudal balistik Iran, menolak mengomentari laporan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com