Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siarkan Video Alami Penculikan di Kamboja sampai Dimuat Media, 2 Influencer Ini Ternyata Bohong

Kompas.com - 18/02/2024, 17:59 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Mothership

PHNOM PENH, KOMPAS.com - Dua orang influencer asal Taiwan dijatuhi hukuman penjara di Kamboja setelah memalsukan penculikan di negara tersebut dan menyiarkan secara langsung pelariannya.

Dua influencer itu, yakni Chen Neng-chuan (31) yang menggunakan nama panggilan "Goodnight Chicken", dan Lu Tsu-hsien (34) yang dikenal sebagai "Anow".

Sebagaimana dilaporkan The Cambodian China Times, keduanya dijatuhi hukuman dua tahun penjara dan denda 4 juta riel Kamboja (sekitar Rp 15 juta) karena dianggap memicu kegaduhan sosial.

Baca juga: Pakai GPS, Perempuan Ini Masuk Jembatan Gantung dan Terjebak

Chen terkenal dengan video paranormalnya, dengan 129.000 subscriber di YouTube dan lebih dari 405.000 pengikut di TikTok.

Beraksi untuk dilihat

Pada Senin (12/2/2024) malam, Chen memulai siaran langsung dan mengeklaim dirinya telah terperosok masuk ke sebuah kawasan pejahat di kota Sihanoukville, Provinsi Preah Sihanouk, Kamboja.

Dalam siaran langsung tersebut, Chen diduga dikejar oleh seseorang yang mengenakan pakaian militer dan kemudian dipukuli sebelum siaran langsung tersebut diputus secara tiba-tiba, demikian dilaporkan ET Today.

Istri Chen yang menangis juga mengatakan bahwa suaminya telah hilang, media lokal melaporkan saat itu.

Keesokan harinya, Chen memulai siaran langsung lainnya dan mengeklaim bahwa dia telah berhasil melarikan diri dari kompleks penipu tersebut.

Dalam video tersebut, kepalanya gundul, bajunya berlubang besar dan dia terlihat ketakutan karena dia mengaku telah dirampok dan dipukuli.

Setelah siaran langsung dipublikasikan, banyak netizen yang skeptis dengan klaimnya dan seorang anggota Global Anti-scam Organisation (GASO) juga menunjukkan beberapa ketidaksesuaian dalam video Chen.

Selain itu, keluarga Chen tidak mengajukan laporan polisi dan Kementerian Luar Negeri Taiwan mengatakan bahwa mereka tidak menerima permintaan bantuan, menurut Focus Taiwan.

Baca juga: Setelah Mengemis, Perempuan Ini Kedapatan Beli Makanan di Restoran oleh Si Pemberi

Ditangkap oleh polisi Kamboja

Siaran langsung Chen mendorong pihak berwenang setempat untuk melakukan penyelidikan.

Polisi setempat mengeluarkan surat pemberitahuan orang hilang, namun kemudian menemukannya di sebuah apartemen, bersama dengan alat peraga yang digunakan untuk melakukan penculikan.

Setelah video siaran langsung Chen terungkap sebagai tipuan, sebuah klip video CCTV muncul secara online yang menunjukkan Chen sendirian di jalan merekam video kedua.

Berlutut dan meminta maaf pada konferensi pers

Sebuah konferensi pers juga diadakan pada 15 Februari di mana Gubernur Provinsi Preah Sihanouk, Kuoch Chamroeun, memberikan rincian tentang kasus ini.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com