Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata Hamas

Kompas.com - 08/02/2024, 07:58 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber BBC

GAZA, KOMPAS.com - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak proposal gencatan senjata yang diajukan Hamas, dan mengatakan bahwa kemenangan total di Gaza mungkin terjadi dalam beberapa bulan.

Netanyahu menambahkan, negosiasi dengan Hamas tidak akan berhasil dan menyebut persyaratannya aneh.

“Tak ada solusi lain selain kemenangan penuh dan final,” kata Netanyahu dalam konferensi pers pada Rabu (7/2/2024).

Baca juga: Parlemen AS Tolak Bantuan Baru Rp 275,87 Triliun untuk Israel

“Jika Hamas bisa bertahan di Gaza, itu hanya soal waktu sampai terjadinya pembantaian berikutnya,” lanjutnya, dikutip dari BBC.

Pejabat senior Hamas Sami Abu Zuhri menyampaikan kepada Reuters, pernyataan Netanyahu adalah bentuk keberanian politik dan menunjukkan niatnya melanjutkan konflik.

Sementara itu, sumber dari Pemerintah Mesir mengatakan kepada BBC, putaran baru perundingan yang dimediasi Mesir dan Qatar ini mungkin akan dilanjutkan pada Kamis (8/2/2024) di Cairo.

Mesir sebelumnya meminta semua pihak menunjukkan fleksibilitas untuk mencapai kesepakatan yang tenang.

Penolakan Netanyahu terhadap proposal gencatan senjata ini sangat kontras dengan usulan Hamas pada Selasa (6/2/2024) yang menurut Qatar memberi sinyal positif.

Baca juga: Mesir Terima Proposal Hamas, Minta Gencatan Senjata sampai Idul Fitri

Draf dokumen Hamas yang dilihat Reuters mencakup poin-poin berikut dalam gencatan senjata:

  • Fase pertama: Jeda pertempuran 45 hari. Semua sandera perempuan Israel, laki-laki di bawah 19 tahun, orang lanjut usia, dan orang sakit akan ditukar dengan perempuan dan anak-anak Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.
    Pasukan Israel akan mundur dari wilayah berpenduduk di Gaza, dan rekonstruksi rumah sakit serta kamp pengungsi akan dimulai.
  • Fase kedua: Sandera laki-laki Israel sisanya akan ditukar dengan tahanan Palestina dan pasukan Israel meninggalkan Gaza sepenuhnya.
  • Fase ketiga: Kedua pihak akan bertukar jenazah dan bagian tubuh korban, meningkatkan pengiriman makanan serta bantuan lainnya ke Gaza, kemudian pada akhir jeda pertempuran selama 135 hari Hamas bernegosiasi untuk mengakhiri perang.

Serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 mengakibatkan kematian lebih dari 1.160 orang di Israel, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan kantor berita AFP berdasarkan data resmi.

Dalam serangan balasan Israel, setidaknya 27.472 orang yang mayoritas adalah wanita, anak-anak, dan remaja tewas di Gaza, menurut Kementerian Kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas.

Baca juga: Kabar Baik, Qatar Sebut Hamas Beri Respons Positif Usulan Gencatan Senjata dengan Israel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Global
Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Global
Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Global
Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Global
Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Global
Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Global
Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Global
 Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Global
Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Global
Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com