Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Kerajaan Inggris Akan Beradaptasi Setelah Raja Charles III Didiagnosis Kanker?

Kompas.com - 06/02/2024, 21:50 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

LONDON, KOMPAS.com - Beberapa dari Anda mungkin bertanya-tanya bagaimana Kerajaan Inggris akan beradaptasi setelah Raja Charles III didiagnosis mengidap kanker.

Raja Charles III seperti diketahui akan menarik diri dari kehidupan publik untuk menjalani pengobatan kanker.

Istana Buckingham telah memberikan pernyataan kepada publik bahwa Raja akan mulai menjalani perawatan rutin pada Senin (5/2/2024), serta bakal menunda tugas publik selama perawatan itu.

Baca juga: Pernyataan Istana Buckingham tentang Kanker Raja Charles III

Apa saja fungsi Raja Charles III?

Charles adalah kepala negara Inggris serta 14 negara Persemakmuran lainnya, dari Kanada hingga Australia, dan Jamaika.

Fungsinya pada dasarnya bersifat seremonial dan dia tidak seharusnya ikut campur dalam perdebatan politik. Namun, ia diharuskan untuk memberlakukan undang-undang Inggris, menunjuk perdana menteri dan membuka sidang parlemen, di antara tugas-tugas resmi lainnya.

Dia juga memiliki tugas diplomatik yang telah diterima dengan antusias oleh Charles, 75 tahun, sejak naik takhta 17 bulan yang lalu.

Ia telah menjadi tuan rumah bagi para kepala negara yang berkunjung, melakukan perjalanan ke Jerman, Prancis, dan Kenya, serta menyampaikan pidato di konferensi iklim COP28.

William dan Camilla memimpin

Publik Inggris sebagian besar telah melihat bahwa keluarga kerajaan rutin melakukan perjalanan ke seluruh negeri untuk ratusan kunjungan ke berbagai asosiasi, layanan publik, atau untuk peresmian.

Mereka juga mendukung inisiatif untuk para tunawisma dan mendorong kegiatan membaca dan pelestarian alam.

Charles diketahui sangat aktif sejak menjadi raja. Sebelum menjadi pewaris Ratu Elizabeth II, ia pun sudah terlihat demikian.

Baca juga: Jenis Kanker Raja Charles III Masih Simpang Siur

Nah, pada Januari lalu, ketidakhadiran Raja Charles III karena harus beristirahat setelah menjalani operasi prostat, membuat sang istri, Ratu Camilla, semakin menjadi sorotan.

Pada usia 76 tahun, Camilla tetap mempertahankan jadwal yang aktif, bahkan dalam beberapa hari terakhir, ketika sang raja didiagnosis menderita kanker.

Sementara itu, sebagai pewaris tahta, William (41) bagaimanapun akan berada di garis depan dalam tugas-tugas kerajaan.

Namun, istrinya, Kate, tidak akan beraktivitas hingga setidaknya akhir Maret, setelah menjalani operasi perut pada pertengahan Januari.

William telah mundur untuk tetap berada di sisi Kate dan merawat ketiga anak mereka.

Halaman:

Terkini Lainnya

Dinas Keamanan Ukraina Mengaku Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina Mengaku Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Global
Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com