Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Setop Impor Pisang dari Ekuador Usai Quito Ekspor Senjata Bekas ke Ukraina

Kompas.com - 06/02/2024, 17:15 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

QUITO, KOMPAS.com - Rusia pada Selasa (6/2/2024) menyetop sementara impor pisang dan bunga dari Ekuador, beberapa minggu setelah Quito sepakat mengirimkan senjata era Soviet ke Ukraina.

Pengiriman senjata dari Ekuador itu dilakukan setelah mereka akan mendapat senjata dari Amerika Serikat.

Badan pertanian Rusia yaitu Rosselkhoznadzor mengatakan, izin untuk lima eksportir Ekuador ditangguhkan karena terdeteksinya hama.

Baca juga: Rusia-China Tuduh AS Picu Konflik di Timur Tengah

Menurut media-media Rusia, sembilan dari sepuluh jenis pisang yang diimpor Rusia berasal dari Ekuador.

Adapun pembatasan impor bunga jenis tertentu akan berlaku mulai Jumat (9/2/2024). Ekuador adalah salah satu eksportir bunga terbesar di dunia, terutama mawar.

Presiden Ekuador Daniel Noboa pada 10 Januari menerima tawaran AS untuk menukar peralatan era Soviet dengan senjata modern dalam kesepakatan senilai 200 juta dollar AS (Rp 3,15 triliun).

AS mengatakan, peralatan Ekuador akan dikirim ke Ukraina untuk membantu Kyiv dalam berperang melawan Rusia.

Baca juga:

Namun, kesepakatan ini membuat marah Moskwa.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova pekan lalu berujar, Ekuador membuat keputusan ceroboh di bawah tekanan serius dari pihak-pihak eksternal yang berkepentingan.

Zakharova menambahkan, Ekuador terikat kontrak untuk tidak mengirim peralatan tersebut ke pihak ketiga tanpa persetujuan Rusia.

Noboa berdalih bahwa Ekuador berhak melakukannya karena melibatkan barang bekas.

Pemimpin Ekuador itu sempat berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky saat pelantikan presiden baru Argentina Javier Milei di Buenos Aires.

Baca juga: Rusia Buka 520.000 Lowongan Pekerjaan di Sektor Pertahanan untuk Perang di Ukraina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Global
Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Global
 Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Global
Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Global
Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com