Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Bakal Serang Lagi Milisi yang Didukung Iran di Timur Tengah

Kompas.com - 05/02/2024, 12:07 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) berencana ingin melancarkan serangan lebih lanjut terhadap milisi atau kelompok-kelompok yang didukung Iran di Timur Tengah.

Hal itu diungkapkan Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan pada Minggu (4/2/2024).

Sebelumnya, AS dan Inggris melancarkan serangan terhadap 36 sasaran Houthi di Yaman, sehari setelah militer AS menyerang kelompok yang didukung Iran di Irak dan Suriah sebagai pembalasan atas serangan mematikan terhadap pasukan AS di Yordania.

Baca juga: Sebenarnya AS Menyerang Unit Iran Bukan Negara Iran, Ini Penjelasannya

"Kami bermaksud melakukan serangan tambahan, dan tindakan tambahan untuk terus mengirimkan pesan yang jelas bahwa Amerika Serikat akan merespons ketika pasukan kami diserang, ketika rakyat kami terbunuh," kata Sullivan kepada NBC, dikutip dari Reuters pada Senin (5/2/2024).

Serangan tersebut merupakan pertempuran baru usai perang yang semakin menyebar ke Timur Tengah.

Perang dipicu kelompok Hamas yang menyerang Israel pada 7 Oktober 2023, hingga konflik semakin meluas di Timur Tengah.

Upaya diplomatik pemerintahan Joe Biden untuk membendung dampak perang juga berlanjut dengan berangkatnya diplomat tinggi Antony Blinken ke wilayah tersebut pada Minggu sore.

Kelompok-kelompok dukungan Iran yang menyatakan dukungannya terhadap Palestina telah memasuki konflik di seluruh kawasan.

Seperti Hezbollah telah menembaki sasaran-sasaran Israel di perbatasan Lebanon-Israel, milisi Irak telah menembaki pasukan AS di Irak dan Suriah, dan Houthi telah menembaki kapal-kapal yang berlayar di wilayah Laut Merah.

Iran sejauh ini menghindari konflik, meskipun Iran mendukung kelompok-kelompok tersebut. Pentagon mengatakan pihaknya tidak menginginkan perang dengan Iran dan tidak yakin Iran juga menginginkan perang.

Baca juga: AS Serang Sasaran Iran di Irak dan Suriah, padahal Sebelumnya Tak Ingin Perang

Sullivan menolak untuk bertanya apakah Amerika Serikat akan menyerang wilayah di Iran, sesuatu yang sangat berhati-hati untuk dihindari oleh militer Amerika.

Ketika berbicara dalam program "Face the Nation" di CBS beberapa saat sebelumnya, ia mengatakan serangan hari Jumat adalah permulaan.

"Serangan Jumat adalah permulaan, bukan akhir dari respons kami, dan akan ada tindakan lebih lanjut yang terlihat maupun tidak terlihat. Saya tidak akan menggambarkannya sebagai kampanye militer terbuka," terangnya.

Sementara serangan AS pada Sabtu di Yaman menghantam fasilitas penyimpanan senjata, sistem rudal, peluncur dan kemampuan lain yang digunakan Houthi untuk menyerang kapal-kapal Laut Merah.

Pentagon juga mengatakan bahwa pihaknya menargetkan 13 lokasi.

Halaman:

Terkini Lainnya

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com