Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baku Tembak di Perbatasan Myanmar-Bangladesh, Penjaga Lari Cari Perlindungan

Kompas.com - 04/02/2024, 22:43 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

TUMBRU, KOMPAS.com - Baku tembak terjadi di perbatasan Myanmar-Bangladesh pada Minggu (4/2/2024), mengakibatkan penjaga melarikan diri untuk mencari perlindungan.

Dikutip dari kantor berita AFP, sejumlah warga ketakutan karena peluru melintasi perbatasan dan petugas medis langsung merawat korban yang terluka.

Badan bantuan yaitu Doctors Without Borders (MSF) mengatakan, petugas medisnya di Cox's Bazar menerima sejumlah besar pasien setelah terjadi pertempuran di perbatasan Bangladesh-Myanmar.

Baca juga: 3 Tahun Kudeta Myanmar, Dapatkah Gencatan Senjata Tercapai?

MSF pada Minggu malam mengungkapkan, 17 pasien dirawat di Rumah Sakit Kutupalong, tetapi tidak ada rincian kewarganegaraan atau keparahan luka mereka.

Menteri Dalam Negeri Bangladesh Asaduzzaman Khan menyebutkan, setidaknya 14 petugas perbatasan dari negara bagian Rakhine yang bergejolak di Myanmar memasuki wilayahnya untuk berlindung setelah serangan pemberontak Tentara Arakan (AA).

Namun, stasiun televisi swasta Bangladesh Channel 24 melaporkan, jumlah penjaga lebih banyak dan sedikitnya 66 petugas mencari perlindungan, termasuk sepuluh orang yang mengalami luka tembak.

“Tentara Arakan merebut banyak wilayah di negara bagian Rakhine satu demi satu,” kata Khan kepada wartawan di Dhaka.

“Menurut informasi kami, mereka bergerak maju,” lanjutnya, dikutip dari kantor berita AFP.

Baca juga:

Sebagian wilayah Myanmar di dekat perbatasan sepanjang 270 kilometer dengan Bangladesh—serta negara tetangga yakni India di utara—sering dilanda bentrokan sejak November 2023.

Pertempuran bermula ketika kelompok AA mengakhiri gencatan senjata yang banyak dilaksanakan sejak kudeta Myanmar 2021.

Pada Oktober 2023, aliansi yang terdiri dari kelompok AA dan etnis minoritas lainnya melancarkan serangan gabungan di seluruh Myanmar utara, merebut pusat perdagangan penting di perbatasan China.

Bulan lalu, aliansi tersebut mengumumkan gencatan senjata yang dimediasi China, tetapi tidak berlaku di wilayah dekat perbatasan Bangladesh dan India sehingga pertempuran terus berlanjut.

Baca juga: Kisah Gadis 18 Tahun Jadi Pasukan Drone, Siap Serang Junta Militer Myanmar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com