Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TPNPB-OPM Akhirnya Akan Bebaskan Pilot Susi Air

Kompas.com - 04/02/2024, 19:57 WIB
Irawan Sapto Adhi

Editor

Penulis: VOA Indonesia/Anugrah Andriansyah

PAPUA, KOMPAS.com - Nasib Philip Mark Mehrtens pilot Susi Air yang berkewarganegaraan Selandia Baru dan sudah hampir satu tahun disandera oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNBP-OPM) akhirnya menemukan titik terang.

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNBP- OPM) menyatakan siap membebaskan pilot Susi Air itu pada 7 Februari 2024, tepat setahun pilot berpaspor Selandia Baru itu disandera.

“Pilot asal Selandia Baru yang ditahan pasukan kami di bawah pimpinan Egianus Kogoya harus dibebaskan demi kemanusiaan berdasarkan hukum perang humaniter internasional. Tidak ada alasan untuk pilot harus ditahan sampai dunia kiamat,” kata juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, kepada VOA, Sabtu (3/2/2024).

Baca juga: UPDATE Pilot Susi Air Disandera: TPNPB-OPM Tawarkan Negosiasi Damai

Beberapa waktu lalu beredar pernyataan dari Egianus Kogoya bersama pasukannya yang mengatakan jika pilot Susi Air itu harus ditukar dengan kemerdekaan bangsa Papua.

Namun, menurut Sebby pernyataan yang disampaikan oleh Egianus merupakan emosional sesaat tanpa meminta pendapat dari pimpinan TPNPB-OPM.

“Pilot akan dijadikan jaminan Papua merdeka harga mati, hal ini sama sekali tidak mungkin terjadi. Mengapa? Karena tidak ada sejarah di dunia ini bahwa ada negara yang pernah merdeka karena ditukar dengan tawanan. Jadi hal ini perlu dipahami oleh semua pihak TPNPB termasuk yang di Nduga,” jelas Sebby.

Menurut Sebby, dalam waktu dekat mereka akan membebaskan pilot Susi Air itu dengan segera. Pembebasan itu dilakukan setelah TPNPB-OPM mempertimbangkan sejumlah hal.

“Jika kami membebaskan pilot itu dengan hormat, maka kami akan dihargai oleh masyarakat internasional termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Martabat perjuangan bangsa Papua untuk merdeka akan terangkat. Namun jika pilot ini mati di tempat yang ditahan, maka kami akan disalahkan oleh masyarakat internasional,” ungkap Sebby.

Sebby menyarankan agar seluruh pasukan TPNPB-OPM di wilayah Nduga tak terpengaruh hasutan dari berbagai pihak soal penyanderaan pilot Susi Air tersebut.

“Ada oknum-oknum yang mengatakan bahwa pilot asal Selandia Baru itu akan dijadikan alat tawar untuk Papua merdeka. Jika pilot ini jadi korban (mati) maka hal itu akan menjadi legitimasi Indonesia untuk menstigmakan kami sebagai teroris dan kriminal,” ujarnya.

Baca juga: Pilot Susi Air yang Disandera: OPM Minta Mediasi PBB

Upaya bebaskan pilot Susi Air

Sebelumnya, Satgas Operasi Damai Cartenz 2024 terus berupaya melakukan pembebasan pilot Susi Air yang disandera oleh kelompok kriminal bersenjata (sebutan lain bagi TPNPB-OPM) di wilayah Nduga.

Kasatgas Humas Damai Cartenz 2024, AKBP Bayu Suseno, menegaskan proses negosiasi masih dilakukan kepada Egianus Kogoya oleh pemerintah setempat untuk pembebasan pilot Susi Air.

"Saat ini yang mengedepankan untuk negosiasi dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) oleh Penjabat (Pj) Bupati Nduga Edison Gwijangge karena beliau memiliki kedekatan dan kekerabatan dengan Egianus Kogoya," kata Bayu melalui keterangan resminya, Rabu (31/1/2024).

Berbagai upaya dilakukan oleh Satgas Damai Cartenz untuk pembebasan pilot Susi Air seperti mengedepankan soft approach. Namun negosiasi yang dilakukan itu belum menemui kesepakatan.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com