Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Triliunan Tonggeret Akan Serbu AS, Kejadian Langka Setiap 200 Tahun

Kompas.com - 04/02/2024, 13:00 WIB
BBC News Indonesia,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Peristiwa seperti ini terjadi terakhir kalinya ketika Pangeran Diponegoro masih berusia 8 tahun, dan Thomas Jefferson masih Presiden Amerika Serikat. Kejadian ini akan sangat memekakkan telinga.

Triliunan "tonggeret periodik" akan muncul di seluruh Amerika Barat, Tengah, dan Tenggara pada musim semi ini.

Mereka akan muncul setelah bersembunyi di bawah tanah selama lebih dari satu dekade.

Baca juga: Melihat dari Dekat Kejadian Langka Paus Sirip Terdampar di Selandia Baru...

Tahun ini, dua jenis tonggeret terbang akan muncul pada waktu yang sama. Ini akan menjadi momen pertama mereka muncul secara bersamaan setelah terakhir kali terjadi pada tahun 1803.

Tonggeret periodik memiliki siklus hidup yang sangat panjang, tidak seperti jenis tonggeret non-periodik yang tumbuh dewasa setiap musim panas.

Setelah menetas, tonggeret periodik yang belum dewasa, disebut nimfa, menghabiskan waktu 13 atau 17 tahun di bawah tanah, memakan akar, sebelum menggeliat sampai atas tanah dan berubah menjadi tonggeret dewasa.

Jenis tonggeret Brood XIII yang berumur 17 tahun akan muncul di Illinois Utara, dan Brood XIX yang berumur 13 tahun akan muncul di bagian tenggara AS.

Kedua kejadian tersebut akan dimulai pada akhir April. Di beberapa tempat, ada kawasan kecil di mana kemunculan keduanya berpotensi tumpang tindih.

Menurut para peneliti di Universitas Connecticut, kemungkinan terbesar kontak antara kedua kelompok tersebut akan terjadi di kawasan hutan kecil di sekitar Springfield, Illinois.

“Ini bukan kejadian biasa,” kata Gene Kritsky, pakar tonggeret sekaligus profesor emeritus biologi di Mount St Joseph University di Ohio.

Kecintaan Kritsky terhadap serangga ini dimulai 50 tahun yang lalu ketika ia kali pertama mempelajari tentang tonggeret periodik, dan menyadari bahwa ada banyak hal yang dapat diungkap dengan menggunakan data historis untuk membuat peta pola penyebarannya.

Kritsky menggambarkan dirinya sebagai "sejarawan frustrasi yang juga seorang ahli entomologi".

Dan bukan hanya Kritsky yang terpesona oleh serangga musik ini, yang termasuk dalam keluarga kutu busuk, dan memiliki nama spesies mulai dari "penghindar kaktus biasa" dan "penggiling gunting" hingga "setan bertopeng" dan "peminum wiski".

Kritsky menginspirasi warga AS lainnya untuk mendokumentasikan tonggeret—setengah juta video dan foto diunggah ke aplikasi sains buatan Kritsky, Cicada Safari, yang diluncurkannya pada 2019.

Berbagai macam spesies Magicicada telah mendapatkan "pengikut di seluruh dunia", menurut pengamatan sebuah makalah tentang ekologi tonggeret berkala, karena kemunculannya yang "teatrikal" dalam jumlah yang sangat besar.

Meskipun demikian, tidak semua orang menyukai tonggeret.

Sekelompok warga AS mengenakan pakaian anti-tonggeret. Mereka bahkan merencanakan perjalanan jauh untuk menghindari triliunan serangga yang tiba-tiba datang secara bersamaan.

Kemunculan tonggeret juga berpotensi membuat persoalan karena penghuni rumah harus membersihkan sekitar rumah dari bangkai-bangkai kecil yang menumpuk, sementara tubuh kecil mereka yang membusuk menimbulkan bau yang cukup menyengat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Global
Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Global
Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Global
 Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Global
Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Global
Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com