Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tekad Bulat Zelensky Pecat Komandan Top Ukraina, Bahkan sampai Mengadu ke Gedung Putih

Kompas.com - 03/02/2024, 13:15 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

KYIV, KOMPAS.com - Pemerintah Ukraina telah memberi tahu Gedung Putih bahwa mereka berencana memecat komandan militer utamanya.

Komandan itu sebelumnya mengawasi perang melawan pasukan pendudukan Rusia.

Langkah untuk menggulingkan Jenderal Valeriy Zaluzhnyi, yang berselisih dengan Presiden Volodymyr Zelensky karena berbagai masalah, merupakan tindak lanjut dari serangan balasan Ukraina tahun lalu.

Baca juga: Mahkamah Internasional Mulai Menelaah Konflik Rusia-Ukraina

Ukraina gagal merebut kembali sejumlah besar wilayah yang dikuasai Rusia.

Dilansir dari Reuters, sebuah sumber yang dekat dengan kantor Zelensky mengatakan keduanya terlibat perselisihan mengenai upaya mobilisasi militer baru.

Zelensky menentang usulan Zaluzhnyi untuk memanggil 500.000 tentara baru.

Namun, sumber itu menambahkan bahwa proses pemecatan Zaluzhnyi dari jabatannya sebagai panglima angkatan bersenjata Ukraina untuk sementara ditunda.

Kedua pihak masih memikirkan langkah selanjutnya.

Tidak jelas berapa lama proses tersebut akan berlangsung, tambah sumber yang tidak bersedia disebutkan namanya itu.

Sumber kedua mengatakan bahwa Gedung Putih tidak menyatakan sikap mengenai rencana penggantian Zaluzhnyi.

Baca juga: Arti dan Sejarah Nama Ukraina dan Beban yang Mengikutinya

“Saya ingin menekankan bahwa tanggapan Gedung Putih adalah bahwa kami tidak mendukung atau menolak keputusan kedaulatan mereka,” kata sumber tersebut, yang meminta tidak disebutkan namanya untuk membahas masalah ini.

“Gedung Putih menyatakan bahwa Ukraina berhak mengambil keputusan kedaulatannya sendiri mengenai personelnya,” lanjut sumber itu.

Baca juga: Mengapa Ukraina Dijuluki Lumbung Pangan Eropa?

The Washington Post pertama kali melaporkan bahwa Ukraina telah memberi tahu Gedung Putih tentang rencana memecat Zaluzhnyi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com