Komandan itu sebelumnya mengawasi perang melawan pasukan pendudukan Rusia.
Langkah untuk menggulingkan Jenderal Valeriy Zaluzhnyi, yang berselisih dengan Presiden Volodymyr Zelensky karena berbagai masalah, merupakan tindak lanjut dari serangan balasan Ukraina tahun lalu.
Ukraina gagal merebut kembali sejumlah besar wilayah yang dikuasai Rusia.
Dilansir dari Reuters, sebuah sumber yang dekat dengan kantor Zelensky mengatakan keduanya terlibat perselisihan mengenai upaya mobilisasi militer baru.
Zelensky menentang usulan Zaluzhnyi untuk memanggil 500.000 tentara baru.
Namun, sumber itu menambahkan bahwa proses pemecatan Zaluzhnyi dari jabatannya sebagai panglima angkatan bersenjata Ukraina untuk sementara ditunda.
Kedua pihak masih memikirkan langkah selanjutnya.
Tidak jelas berapa lama proses tersebut akan berlangsung, tambah sumber yang tidak bersedia disebutkan namanya itu.
Sumber kedua mengatakan bahwa Gedung Putih tidak menyatakan sikap mengenai rencana penggantian Zaluzhnyi.
“Saya ingin menekankan bahwa tanggapan Gedung Putih adalah bahwa kami tidak mendukung atau menolak keputusan kedaulatan mereka,” kata sumber tersebut, yang meminta tidak disebutkan namanya untuk membahas masalah ini.
“Gedung Putih menyatakan bahwa Ukraina berhak mengambil keputusan kedaulatannya sendiri mengenai personelnya,” lanjut sumber itu.
The Washington Post pertama kali melaporkan bahwa Ukraina telah memberi tahu Gedung Putih tentang rencana memecat Zaluzhnyi.
https://www.kompas.com/global/read/2024/02/03/131500270/tekad-bulat-zelensky-pecat-komandan-top-ukraina-bahkan-sampai-mengadu-ke