Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arab Saudi Akan Buka Toko Miras, Hanya untuk Diplomat Asing Nonmuslim

Kompas.com - 25/01/2024, 13:16 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Penulis: DW Indonesia

RIYADH, KOMPAS.com - Arab Saudi berencana untuk mengizinkan penjualan alkohol kepada para diplomat nonmuslim untuk kali pertama, demikian informasi dua sumber yang mengetahui rencana tersebut kepada AFP pada Rabu (24/1/2024).

Langkah ini mengubah aturan ketat terkait aturan minuman keras di negara konservatif itu.

Alkohol "akan dijual kepada para diplomat nonmuslim" yang sebelumnya harus mengimpor alkohol melalui jalur diplomatik atau paket resmi yang disegel, kata salah satu sumber tersebut.

Baca juga: Posisi Sulit Arab Saudi dalam Perang Gaza

Penjualan akan dilakukan di sebuah toko di kawasan diplomatik Riyadh, area yang dihuni oleh berbagai perwakilan dari negara lain, di sebelah barat pusat kota, menurut dokumen yang dilihat oleh AFP.

Akses ke toko tersebut akan dibatasi hanya untuk orang-orang yang mendaftar di aplikasi "Diplo App" dan kuota bulanan juga akan diberlakukan, menurut dokumen tersebut.

Pelarangan alkohol telah menjadi hukum di Arab Saudi sejak 1952, tak lama setelah salah satu putra Raja Abdul Aziz mabuk dan dengan penuh amarah menembak mati seorang diplomat Inggris.

Rumor telah beredar selama bertahun-tahun bahwa alkohol akan dijual di Saudi, di tengah gelombang reformasi sosial yang diperkenalkan sebagai bagian dari agenda Visi 2030 Putra Mahkota Mohammed bin Salman, di antaranya adalah pengenalan bioskop dan festival musik campuran.

Hanya untuk diplomat

Sebuah pernyataan Pemerintah Arab Saudi pada Rabu (24/1/2024) mengatakan bahwa pihak berwenang memperkenalkan "kerangka kerja peraturan baru untuk melawan perdagangan gelap barang dan produk alkohol yang diterima oleh misi diplomatik."

Pernyataan tersebut juga menambahkan, "Proses baru ini akan fokus pada pengalokasian jumlah tertentu dari barang-barang alkohol ketika memasuki Kerajaan untuk mengakhiri proses yang tidak diatur sebelumnya yang menyebabkan pertukaran barang-barang tersebut yang tidak terkendali di Kerajaan."

Kebijakan ini "akan terus memberikan dan memastikan bahwa semua diplomat dari kedutaan nonmuslim memiliki akses ke produk-produk ini dalam kuota yang ditentukan", katanya.

Akses ke toko di kawasan diplomatik "sangat terbatas hanya untuk nonmuslim", menurut dokumen yang dilihat AFP. "Tidak ada orang di bawah usia 21 tahun yang diizinkan masuk ke dalam toko" dan "pakaian yang pantas diperlukan."

Mereka yang mendaftar dengan aplikasi tersebut tidak dapat mengirim kerabat, sopir, asisten, atau kolega untuk menggantikan mereka, katanya. Penggunaan ponsel juga dilarang di dalam toko.

Berdasarkan sistem kuota, mereka yang diizinkan untuk mengakses toko dapat membeli 240 "poin" alkohol per bulan. Satu liter minuman beralkohol bernilai enam poin, satu liter anggur bernilai tiga poin, dan satu liter bir bernilai satu poin.

Pernyataan pemerintah mengindikasikan bahwa tidak banyak yang akan segera berubah bagi sebagian besar dari 32 juta penduduk Arab Saudi, yang hanya memiliki sedikit cara untuk mendapatkan alkohol kecuali jika mereka mau bepergian ke luar negeri.

Halaman:

Terkini Lainnya

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Global
Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Global
Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Global
Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Global
Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Global
Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Global
Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Global
Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Global
Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com