Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini 100 Tahun Lenin Meninggal, Tapi Masyarakat Rusia Mengabaikan Warisannya

Kompas.com - 21/01/2024, 15:07 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Hari ini, 21 Januari 2024 adalah peringatan 100 tahun Vladimir Ilyich Ulyanov (Vladimir Lenin) meninggal.

Tokoh revolusioner komunis atau kepala negara Soviet yang pertama ini sebenarnya tak bisa lepas dari Rusia (Uni Soviet).

Tapi, oleh masyarakat Rusia sendiri kini seakan mengabaikan warisan dari Lenin yang sudah membesarkan Rusia.

Baca juga: 21 Januari 1924: Pendiri Uni Soviet Vladimir Lenin Meninggal

Sebab, peringatan 100 tahun wafatnya Lenin sebagian besar diabaikan oleh masyarakat awam Rusia.

Hanya sedikit acara resmi yang dijadwalkan untuk memperingati ulang tahun ke-100 pada Minggu (21/1/2024) hari ini, selain upacara Partai Komunis di makamnya di bawah bayang-bayang Pemerintah Rusia (Kremlin Moskwa).

Dikutip dari AFP, Presiden Rusia Vladimir Putin justru secara terbuka mencaci-maki Lenin atas perannya dalam membagi Kekaisaran Rusia menjadi negara-negara seperti Ukraina.

Putin, yang kini terperosok dalam serangan selama hampir dua tahun terhadap Ukraina malah membela Joseph Stalin, orang yang memimpin Uni Soviet meraih kemenangan dalam Perang Dunia II, dan yang menyingkirkan semua lawan politiknya dalam teror selama bertahun-tahun.

Tubuh Lenin diawetkan

Ketika Vladimir Lenin meninggal pada 21 Januari 1924, otoritas Soviet atas perintah Stalin mulai membalsem tubuhnya dan membangun mausoleum.

Kuil batu berpelitur merah dan hitam ini berdiri di jantung Lapangan Merah sejak Oktober 1930, dan sempat menjadi tempat jenazah Stalin (meninggal 5 Maret 1953) hingga tahun 1961.

Baca juga: 33 Drone dan 2 Rudal Rusia Serang Ukraina, 1 Lansia Tewas

Kerumunan besar orang mengantri untuk memberikan penghormatan kepada Lenin pada masa Soviet.

Namun saat ini, upacara untuk menghormati sang revolusioner dihadiri oleh mereka yang merindukan era komunis, dengan membawa bendera dan anyelir merah di tangan.

Tubuhnya yang dibalsem terutama menjadi daya tarik wisata. Setiap 18 bulan sekali, mausoleum ditutup untuk memungkinkan para ilmuwan membalsem kembali tubuhnya dan memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh waktu.

Kantor berita negara TASS melaporkan, hanya 23 persen jenazah Lenin yang masih utuh, ditempatkan di sarkofagus kaca dengan suhu konstan 16 derajat Celsius.

Sejak runtuhnya Uni Soviet pada 1991, perdebatan tentang apakah akan menutup mausoleum dan menguburkan jenazahnya sering muncul di media Rusia.

Namun usulan tersebut mendapat perlawanan sengit dari pihak komunis dan tidak pernah dipertimbangkan secara serius oleh pihak berwenang.

Meski demikian, nama Lenin belum sepenuhnya terhapus. Lenin masih mendominasi banyak pusat kota di Rusia, meski sebagian besar patung telah disingkirkan saat Uni Soviet runtuh.

Di Moskwa, monumen Lenin setinggi 22 meter masih menjulang di Lapangan Kaluga. Di Ulan-Ude, di Siberia Timur, seorang pemimpin revolusioner berdiri di atas alas setinggi 14 meter.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Rangkuman Serangan Rusia ke Ukraina | AS-Inggris Serang Houthi Yaman Lagi

Dan di Antartika, masih ada patung Lenin di luar stasiun penelitian Soviet yang sudah tidak berfungsi yang kini sebagian besar terkubur di salju.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com