Rangkuman Hari Ke-691 Serangan Rusia ke Ukraina: 2 Pesawat Komando Ditembak | 200 Tawanan Perang Dihukum

KOMPAS.com - Perang Rusia-Ukraina masih terus berlanjut. Bahkan sudah memasuki hari ke-691 pada Senin (15/1/2024).

Pada hari Senin kemarin, ada dua pesawat Komando Rusia yang ditembak jatuh oleh Angkatan Udara Ukraina.

Sementara itu, Rusia juga telah menjatuhkan hukuman pada lebih dari 200 tawanan perang Ukraina.

Baca juga: 40 Rudal Rusia Serang Ukraina, Wanita 71 Tahun Ditemukan di Reruntuhan Gedung

Berikut ini rangkuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-691 dikutip dari kantor berita AFP.

1. Ukraina tembak jatuh 2 pesawat Komando Rusia

Ukraina mengatakan pada hari Senin telah menembak jatuh dua pesawat komando militer Rusia di Laut Azov.

Ukraina juga mengatakan telah melakukan misi yang sukses melawan pasukan dari Rusia.

Laut Azov terletak di antara Rusia dan Ukraina. Moskwa mengendalikan seluruh pantainya setelah merebut sebagian besar wilayah tenggara Ukraina selama invasi dan aneksasi Krimea pada 2014.

"Kecuali pesawat pendeteksi radar jarak jauh musuh, A-50, dan pusat komando udara Il-22!" kata angkatan udara Ukraina.

"Operasi khusus di wilayah Azov berhasil," katanya di media sosial.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-690 Serangan Rusia ke Ukraina: Diskusi 83 Negara | Menlu Korut Akan Temui Lavrov

2. Rusia jatuhkan hukuman pada lebih dari 200 tawanan perang Ukraina

Rusia mengatakan telah menjatuhkan hukuman yang lama kepada lebih dari 200 tawanan perang Ukraina, dan beberapa di antaranya dijatuhi hukuman penjara seumur hidup, hampir dua tahun setelah serangan Kremlin.

Hal itu diungkapkan Rusia pada Senin (15/1/2024). Rusia menyimpan sejumlah tentara Ukraina yang ditawan.

Dan diyakini berjumlah ribuan orang yang banyak di antaranya diculik selama pengepungan kota pelabuhan Mariupol pada tahun 2022.

Kyiv dan kelompok hak asasi internasional mengecam pengadilan yang dilakukan Moskwa terhadap tawanan perang sebagai tindakan ilegal.

"Lebih dari 200 personel militer Ukraina telah dijatuhi hukuman penjara yang lama karena melakukan pembunuhan terhadap warga sipil dan menganiaya tawanan perang," ujar Alexander Bastrykin, kepala Komite Investigasi Rusia dalam sebuah wawancara dengan kantor berita negara RIA Novosti.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-689 Serangan Rusia ke Ukraina: Sejourne Tegaskan Dukungan | Rusia Serang Kompleks Industri Militer

Dia berjanji Moskwa akan melanjutkan upayanya untuk mengadili staf militer Ukraina, termasuk pejabat tingkat tinggi.