Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jual Kartu SIM Ilegal, Pemilik Toko Ponsel Singapura Didenda Rp 557 Juta

Kompas.com - 18/01/2024, 14:04 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber CNA

SINGAPURA, KOMPAS.com - Pemilik toko telepon di Singapura didenda 48.000 dollar Singapura atau Rp 557 juta karena mendaftarkan dan menjual kartu SIM prabayar tanpa persetujuan pelanggan

Ini jadi hukuman tertinggi yang pernah dijatuhkan untuk pelanggaran ini hingga saat ini, kata Komisi Perlindungan Data Pribadi.

Pelaku melakukan registrasi kartu SIM prabayar secara ilegal dan menjualnya kepada pembeli anonim.

Baca juga: Menteri Transportasi Singapura S Iswaran Mundur Usai Dijatuhi 27 Dakwaan Korupsi

Dilansir dari CNA, Koh Wei Ming, yang juga dikenal sebagai Muhammad Amin Koh, menggunakan data pelanggannya tanpa persetujuan untuk mendaftarkan kartu SIM.

Kartu SIM ini kemudian dijual kepada pembeli yang tidak sah.

"Praktik-praktik yang tidak benar ini terjadi selama empat tahun dengan lebih dari 1.000 kartu SIM ilegal terjual," kata Komisi Perlindungan Data Pribadi (PDPC) dalam sebuah rilis media.

Menurut keputusan tertanggal 17 Oktober tahun lalu, antara Februari 2020 dan September 2021, PDPC menerima 1.391 pengaduan dari anggota masyarakat yang menerima pesan pemasaran meskipun nomor mereka terdaftar di Do Not Call Registry.

Pesan-pesan tersebut ditelusuri ke 95 kartu SIM prabayar yang dibeli dari Koh, pemilik toko bernama Mobile Chat.

Proses registrasi kartu SIM prabayar diperketat untuk mencegah kartu SIM jatuh ke tangan penjahat.

Hasil investigasi mengungkapkan bahwa Koh mengeksploitasi proses registrasi kartu SIM untuk menggunakan data pribadi pelanggannya untuk mendaftarkan kartu SIM prabayar M1 yang tidak mereka beli.

Baca juga: Cara Lihai Singapura Lindungi Aplikasi Keuangan dari Penipuan

Salah satu metode yang digunakan Koh untuk mendapatkan data pribadi pelanggannya adalah pemindaian ganda.

Setelah memindai dokumen identitas pelanggan untuk mendaftarkan kartu SIM yang ingin mereka beli, dia akan memindai dokumen itu lagi untuk mendaftarkan kartu SIM kedua tanpa sepengetahuan mereka.

Koh kemudian akan menyerahkan hanya satu kartu SIM kepada pelanggan dan menyimpan kartu SIM lainnya untuk dijual kepada pembeli yang tidak sah.

Metode lain yang digunakannya adalah dengan menyimpan kartu SIM yang tidak ingin dibeli oleh pelanggannya.

Terkadang, pelanggan yang mendaftarkan kartu SIM tidak ingin melanjutkan pembeliannya setelah mengetahui bahwa pulsa untuk kartu SIM tersebut harus diisi secara terpisah.

Baca juga: Sopir Sewaan Singapura Dihukum Setelah Rekam Bagian Dalam Rok Penumpang

Alih-alih membatalkan atau membalikkan proses registrasi pada saat seperti itu, Koh akan menyimpan kartu SIM dan mengaktifkannya tanpa sepengetahuan pelanggannya. Dia kemudian menawarkan kartu SIM tersebut untuk dijual kepada pembeli yang tidak sah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com