Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Korban Hilang akibat Gempa Jepang Naik 3 Kali Lipat

Kompas.com - 08/01/2024, 16:01 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP,NHK

TOKYO, KOMPAS.com - Jumlah orang yang dilaporkan belum ditemukan akibat gempa Jepang meningkat lebih dari tiga kali lipat menjadi 323 orang pada Senin (8/1/2024).

Sementara, jumlah korban tewas dalam gempa yang terjadi pada 1 Januari itu melonjak menjadi 168 orang.

Di Wajima sendiri, sebuah daftar baru yang diterbitkan oleh otoritas Prefektur Ishikawa di Jepang tengah menunjukkan bahwa jumlah penduduk hilang melonjak dari 31 menjadi 281 orang.

Baca juga: Korban Tewas Gempa Jepang Tembus 161 Orang, Lansia 90 Tahun Diselamatkan

Wajima adalah salah satu tempat yang paling parah dilanda gempa Jepang kali ini. Di sana, gempa meratakan puluhan rumah dan memicu kebakaran besar yang meluluhlantakkan area yang luas.

Di Kota Suzu, seorang perempuan berusia 90-an berhasil bertahan hidup selama lima hari di bawah reruntuhan rumah yang ambruk sebelum akhirnya diselamatkan pada hari Sabtu (6/1/2024).

"Bertahanlah! Kamu akan baik-baik saja! Tetaplah positif!" teriak petugas penyelamat memanggil perempuan tersebut. Aksi penyelamatan itu terekam dalam video yang tersebar di media lokal.

Pada kenyatannya, tidak semua orang seberuntung itu. Naoyuki Teramoto (52) misalnya. Ia tidak dapat dihibur pada Senin setelah tiga dari empat mayat anaknya ditemukan di kota Anamizu.

"Kami padahal sedang membicarakan rencana untuk pergi ke Izu," katanya kepada penyiar NTV.

Baca juga: Cara Jepang Mengatasi Gempa Bumi sehingga Jumlah Korban Minim

 

Tempat penampungan penuh sesak

Lembaga penyiaran NHK pada Senin melaporkan, sekitar 18.000 rumah tangga di wilayah Ishikawa belum mendapatkan aliran listrik pada Senin.

Smentara lebih dari 66.100 rumah tangga tidak mendapatkan aliran air pada Minggu (7/1/2024).

Menurut NHK, untuk 28.800 orang yang mengungsi di tempat penampungan pemerintah, banyak yang juga tidak memiliki air, listrik, dan pemanas yang cukup.

"Kematian akibat bencana harus dicegah dengan cara apa pun. Saya ingin memperbaiki lingkungan yang buruk di tempat penampungan," kata Gubernur Ishikawa, Hiroshi Hase, kepada NHK.

"Prioritas pertama adalah menyelamatkan orang-orang yang berada di bawah reruntuhan, dan menjangkau masyarakat yang terisolasi," kata Perdana Menteri Fumio Kishida kepada NHK pada hari Minggu.

"Pemerintah telah mengerahkan berbagai helikopter polisi dan pemadam kebakaran serta kelompok-kelompok kecil pasukan yang berjalan kaki untuk menjangkau komunitas-komunitas yang terisolasi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com