Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEO McDonald's Keluhkan Dampak Boikot: Bisnis Kami Terdampak...

Kompas.com - 05/01/2024, 16:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

LOS ANGELES, KOMPAS.com - CEO McDonald's Chris Kempczinski mengatakan pada Kamis (4/1/2024) bahwa beberapa pasar restoran cepat saji di Timur Tengah dan sekitarnya terpengaruh konflik Israel-Hamas.

Dia menyebut konflik memberi dampak yang berarti bagi bisnis, apalagi menurutnya ada banyak informasi yang keliru tentang McD.

Rantai makanan cepat saji besar Barat termasuk McDonald's dan Starbucks menghadapi kampanye boikot akar rumput yang spontan. Sikap mereka yang dianggap pro-Israel dan dugaan hubungan keuangan dengan Israel jadi penyebabnya.

Baca juga: McDonalds Malaysia Gugat Gerakan Boikot Israel, Tuntut Ganti Rugi Rp 20,1 Miliar

Dilansir dari Reuters, Kempczinski mengatakan bahwa informasi yang salah mengenai merek-merek seperti McDonald's tidak berdasar.

"Di setiap negara tempat kami beroperasi, termasuk di negara-negara Muslim, McDonald's dengan bangga diwakili oleh operator pemilik lokal yang bekerja tanpa lelah untuk melayani dan mendukung komunitas mereka sambil mempekerjakan ribuan warga negara mereka," kata Kempczinski dalam sebuah unggahan di LinkedIn.

Pada Oktober 2022, McDonald's Israel mengatakan di akun media sosialnya bahwa mereka telah memberikan ribuan makanan gratis kepada personil Pasukan Pertahanan Israel.

Hal ini kemudian ditanggapi oleh waralaba McDonald's di beberapa negara Muslim, yang menyoroti polarisasi politik regional yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan global selama perang.

Beberapa merek Barat merasakan dampak boikot di Mesir dan Yordania yang kini telah merambah ke beberapa negara di luar kawasan Arab, termasuk Malaysia yang berpenduduk mayoritas Muslim.

Sekitar 1.200 warga Israel tewas setelah serangan kelompok Palestina, Hamas, pada tanggal 7 Oktober. Pemboman Israel telah menewaskan sekitar 22.438 orang di Gaza.

Pada tahun fiskal 2022, perusahaan ini mewaralabakan dan mengoperasikan sekitar 40.275 restoran McDonald's di lebih dari 100 negara.

Baca juga: Tanggapi Aksi Boikot Pro-Palestina, Zara: Kami Menyesali Kesalahpahaman Ini

Rantai makanan cepat saji ini melaporkan total pendapatan tahunan sebesar 23,18 miliar dollar AS pada tahun tersebut.

Saham perusahaan turun sedikit pada perdagangan baru-baru ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com