Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE Gempa China: 135 Orang Tewas, Cuaca Dingin Masih Jadi Kendala

Kompas.com - 21/12/2023, 18:07 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP,Xinhuanet

GANSU, KOMPAS.com - Gempa China di Provinsi Gansu dan Qinghai pada Senin (18/12/2023) tengah malam telah merenggut sedikitnya 135 nyawa.

Jumlah korban jiwa paling banyak ada di Gansu. Ada lebih dari 100 orang tewas akibat gempa berkekuatan magnitudo 5,9 tersebut.

Kini, kendala yang dihadapi oleh pemerintah China ialah musim dingin yang mencapai hingga -33 derajat celsius. Maka dari itu, China sedang berpacu dengan waktu agar para korban gempa bumi bisa mendapat tempat berlindung.

Baca juga: Gempa China 2023 Terkuat dalam 9 Tahun, 155.000 Bangunan Rusak

Menurut Zhou Yongfeng, seorang pejabat dari wilayah Jishishan di Gansu, cuaca dingin bulan Desember ini menjadikan operasi bantuan sedikit terkendala.

"Saat ini, kita berpacu dengan waktu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secepat mungkin, sehingga masyarakat dapat menghabiskan musim dingin yang hangat dengan aman," katanya seperti diberitakan AFP pada Kamis (21/12/2023).

Dari pantauan AFP, terlihat para korban berkerumun di sekitar api untuk menghangatkan diri.

Pemerintah juga telah memberikan bantuan ribuan tenda darurat sebagai tempat berlindung sementara.

Ribuan petugas juga masih sibuk menyiapkan tempat berlindung, makanan dan fasilitas lainnya pagi para pengungsi.

Zhou, yang bekerja di Liugou mengatakan kepada AFP bahwa membangun pemukiman baru tentu tidak mudah.

"Tenda-tenda darurat bukanlah pendekatan jangka panjang. Tapi karena musim dingin di China utara terlalu dingin, maka tidak mungkin untuk membangun kembali secara langsung setelah bencana," katanya.

Baca juga: UPDATE Gempa China: 118 Orang Tewas, 5.000 Rumah Hancur

"Jadi, pekerjaan baru bisa dimulai pada musim semi tahun depan," imbuh dia.

 

Sementara itu kantor berita milik negara, Xinhua, menyatakan, jumlah korban tewas meningkat pada Kamis saat tim penyelamat terus mencari korban yang terkubur hidup-hidup sejak Selasa di Qinghai.

Menurutnya, masih ada 12 orang yang dinyatakan hilang karena gempa China.

Sedangkan di Rumah Sakit Rakyat Kabupaten Jishishan di Gansu, dokter merawat para korban yang luka ringan, memberikan infus dan memeriksa dengan sinar-X.

"Saya benar-benar ingin pulang," kata pasien paruh baya yang menunggu untuk menjalani operasi pada kakinya yang terluka, kepada AFP.

"Tetapi tempat saya telah hancur, jadi saya bertanya-tanya ke mana saya bisa pergi," ungkap dia.

Salah seorang pejabat daerah Jishishan juga mengatakan bahwa masyarakat masih khawatir adanya gempa susulan.

Baca juga: Shibuya Tokyo Batalkan Perayaan Malam Tahun Baru, Ini yang Ke-4 Berturut-turut

"Mereka tidak bisa tidur nyenyak karena tidak ada tempat yang aman," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-805 Serangan Rusia ke Ukraina: Jika Perancis Kirim Pasukan | Mengenal Chloropicrin

Rangkuman Hari Ke-805 Serangan Rusia ke Ukraina: Jika Perancis Kirim Pasukan | Mengenal Chloropicrin

Global
Serangan Israel Tewaskan Komandan Angkatan Laut Hamas

Serangan Israel Tewaskan Komandan Angkatan Laut Hamas

Global
Hamas Tolak Berkompromi Lebih Banyak dengan Israel Terkait Gencatan Senjata

Hamas Tolak Berkompromi Lebih Banyak dengan Israel Terkait Gencatan Senjata

Global
Israel Serang Rafah: Jalanan Sepi, Warga Ketakutan

Israel Serang Rafah: Jalanan Sepi, Warga Ketakutan

Global
Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam Dibubarkan Polisi

Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam Dibubarkan Polisi

Global
Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com