Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malaysia Izinkan Tulisan "Selamat Natal" di Roti Halal

Kompas.com - 20/12/2023, 11:25 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Departemen Pengembangan Islam Malaysia atau Jakim mulai Senin (18/12/2023) mengizinkan tulisan "Selamat Natal", "Merry Christmas", "X'Mas", atau sejenisnya di roti-roti bersertifikat halal.

Jakim mengatakan, kebijakan baru ini menggantikan aturan sebelumnya selama tiga tahun yang melarang toko-toko roti menuliskan Selamat Natal di produk mereka.

Keputusan Jakim diumumkan setelah di media sosial viral memo internal jaringan toko roti populer Berry's yang meminta pegawai tidak menulis ucapan selamat Natal meski diminta oleh pelanggan.

Baca juga: Dokter di Inggris Salah Kirim Ucapan Natal, Sebut Pasien Alami Kanker Paru-paru

“Sebagai informasi, untuk Perayaan Festival Natal yang akan datang ini, kami dilarang keras menuliskan kata-kata Selamat Natal atau X'Mas pada kue apa pun meski diminta oleh pelanggan,” bunyi memo tersebut sesuai peraturan halal lama dari Jakim, dikutip dari kantor berita AFP.

Sebagai gantinya, staf disarankan menggunakan tulisan salam lainnya.

Salah satu pengguna Facebook berkomentar, “Apakah tulisan Selamat Natal di kue akan membuat semua kue di toko jadi non-halal? Jadi tolong hormati semua budaya!”

Jakim kemudian menjelaskan, "Tidak ada larangan bagi tempat usaha yang memiliki sertifikasi halal Malaysia untuk menuliskan ucapan selamat hari raya atas pesanan kue atau sejenisnya”.

"Pernyataan sebelumnya pada 2020 tidak berlaku lagi", lanjutnya, seraya merilis gambar memo Berry's.

Jakim juga mengatakan, pihaknya akan meninjau dan mengevaluasi kembali hal-hal terkait prosedur sertifikasi halal di Malaysia.

Baca juga:

Perwakilan Berry's pada Selasa (19/12/2023) menyampaikan kepada AFP, memo itu ditujukan untuk penggunaan internal.

“Sekarang kami mengikuti pedoman Jakim dan pelanggan bisa menulis ucapan selamat Natal,” kata perwakilan yang enggan menyebutkan namanya tersebut.

“Kami berharap masalah ini bisa berakhir,” pungkasnya.

Umat Islam berjumlah sekitar dua pertiga dari 34 juta penduduk Malaysia. Etnis minoritasnya sebagian besar adalah Tionghoa dan India, sedangkan umat Kristiani berjumlah sekitar 10 persen dari populasi.

Baca juga: Kenapa di Malaysia Banyak Orang China dan Pakai Nama Asli? Ini Sejarahnya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com