BOSTON, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan pada Selasa (5/12/2023) bahwa Hamas telah berulang kali memperkosa wanita dan memutilasi tubuh mereka selama serangan 7 Oktober lalu di Israel selatan.
Biden mengatakan hal itu sembari mengutip keterangan para penyintas dan saksi mata serangan tersebut.
Berbicara dalam sebuah acara penggalangan dana politik di Boston, Biden mengatakan bahwa cerita-cerita tentang kekejaman Hamas telah tersebar luas dalam beberapa minggu terakhir.
Baca juga: [KABAR DUNIA SEPEKAN] Pertemuan Jokowi-Biden | David Cameron Jadi Menlu Inggris
Biden menyerukan kepada organisasi-organisasi internasional, masyarakat sipil dan individu untuk mengutuk kekerasan seksual tanpa terkecuali.
Polisi Israel juga terus menyelidiki kemungkinan kejahatan seksual yang dilakukan oleh beberapa dari ratusan orang yang mereka tangkap setelah serangan 7 Oktober.
Kementerian Kehakiman Israel mengatakan bahwa para korban disiksa, dianiaya secara fisik, diperkosa, dibakar hidup-hidup, dan dimutilasi.
Dilansir dari CNA, dalam sebuah pernyataan di saluran Telegram, Hamas mengatakan bahwa mereka mengecam tuduhan Biden yang dianggapnya tak berdasar.
Kelompok itu mengatakan Biden bergabung dengan upaya Israel untuk menutupi kejahatan perang di Gaza yang dilakukan dengan dukungan AS dan untuk menyesatkan opini publik.
Israel sendiri mengadakan sebuah acara di PBB di New York pada Senin (5/12/2023) yang berfokus pada kekerasan seksual terhadap perempuan selama serangan 7 Oktober.
Baca juga: Joe Biden: Gaza dan Tepi Barat Harus di Bawah Pemerintahan Palestina
Israel mengkritik respon badan dunia tersebut terhadap serangan itu.
"Sebagai komunitas global, kita harus menanggapi kekerasan seksual bersenjata, di mana pun itu terjadi, dengan kecaman mutlak. Tidak ada pembenaran dan tidak ada alasan. Pemerkosaan sebagai senjata perang adalah kejahatan terhadap kemanusiaan," kata mantan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton dalam sebuah video yang telah direkam sebelumnya.
Biden sebelumnya menyalahkan Hamas atas gagalnya gencatan senjata pekan lalu yang telah menghentikan kampanye militer pembalasan Israel terhadap Gaza.
Baca juga: [POPULER GLOBAL] Hasil Pertemuan Biden-Jokowi | Israel Serbu RS Al Shifa
"Penolakan Hamas yang menolak membebaskan para wanita muda yang tersisa jelas merusak kesepakatan ini," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.