KOMPAS.com – Berita tentang AS kehabisan uang dan waktu untuk membantu Ukraina menangkis invasi Rusia memuncaki daftar Populer Global kali ini.
Di bawahnya, ada berita tentang seorang YouTuber AS sengaja menjatuhkan pesawat demi konten hingga akhirnya ditahan.
Berita di kanal Global Kompas.com yang paling banyak dibaca selanjutnya, yakni terkait rencana Papua Nugini merekrut polisi Australia.
Baca juga: [POPULER GLOBAL] Vladimir Zavadsky Tewas | Dampak Serangan Udara Ke-10.000 Israel
Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkuman daftar Populer Global edisi Selasa (5/12/2023) hingga Rabu (6/12/2023) pagi yang dapat Anda simak:
Amerika Serikat (AS) kehabisan uang dan waktu untuk membantu Ukraina berperang melawan Rusia.
Hal tersebut dikemukakan oleh Direktur anggaran Gedung Putih Shalanda Young dalam suratnya kepada Mike Johnson, Ketua DPR AS dari Partai Republik, dan para pemimpin kongres AS lainnya.
Dalam suratnya, Young mengemukakan, bahwa pada akhir tahun ini, AS tidak lagi memiliki dana untuk mengirim senjata dan bantuan ke Ukraina.
Baca selengkapnya di sini
Seorang YouTuber pemberani yang dengan sengaja menjatuhkan pesawatnya untuk meningkatkan jumlah pemirsa di salurannya dan kemudian berbohong kepada penyelidik telah dipenjara selama enam bulan setelah mencapai kesepakatan pembelaan.
Pihak berwenang AS mengumumkan hal ini pada Senin (4/12/2023).
Dilansir dari CNA, dalam video peristiwa bertajuk "I crash my plane," Trevor Jacob tampak mengalami gangguan mesin saat terbang di atas California selatan pada November 2021.
Baca selengkapnya di sini
Baca juga: [POPULER GLOBAL] Israel Lanjutkan Perang | Israel Sengaja Gempur Gaza
Papua Nugini akan merekrut polisi Australia untuk posisi-posisi penting di kepolisian nasionalnya di bawah kesepakatan keamanan yang akan ditandatangani pekan ini.
Perdana Menteri (PM) Papua Nugini James Marape dilaporkan telah dijadwalkan akan berkunjung ke Canberra pada Kamis (6/12/2023) untuk menandatangani perjanjian keamanan tersebut.
"Pengaturan keamanan ini adalah untuk kepentingan terbaik Papua Nugini dan juga untuk Australia dan kepentingan keamanan regionalnya," kata Marape dalam sebuah pernyataan pada Selasa (5/12/2023).