Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Respons Elon Musk saat Diundang Hamas ke Gaza Menyaksikan Pembantaian Israel

Kompas.com - 30/11/2023, 17:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Al Jazeera

YERUSALEM, KOMPAS.com - Hamas mengundang Elon Musk ke Jalur Gaza untuk menyaksikan besarnya kehancuran yang disebabkan oleh pemboman Israel.

Namun miliarder teknologi itu mengatakan bahwa ajakan itu berbahaya.

“Tampaknya agak berbahaya di sana saat ini, tapi saya yakin bahwa Gaza yang makmur dalam jangka panjang akan baik bagi semua pihak,” tulis Musk di X, platform media sosial miliknya, seperti dilansir dari Al Jazeera.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Raja Malaysia dan Pangeran Monako Minum Cendol di Warung | Hamas Undang Elon Musk

Pentolan Hamas Osama Hamdan meminta Musk, yang baru-baru ini bertemu dengan perdana menteri dan presiden Israel, untuk juga mengunjungi Palestina dan memperoleh perspektif yang lebih menyeluruh.

“Kami mengundang beliau mengunjungi Gaza untuk melihat sejauh mana pembantaian dan kehancuran yang dilakukan terhadap masyarakat Gaza, sesuai dengan standar objektivitas dan kredibilitas,” kata Hamdan dalam konferensi pers di Beirut.

“Dalam waktu 50 hari, Israel menjatuhkan lebih dari 40.000 ton bahan peledak ke rumah warga Gaza yang tidak berdaya,” tambahnya.

Musk baru-baru ini menghadapi kritik karena platform media sosialnya penuh dengan anti-Semitisme dan retorika nasionalis kulit putih yang mempromosikan kekerasan dan kebencian.

Selama kunjungannya ke Israel, Musk mengungkapkan keterkejutannya saat melihat kibbutz Kfar Aza yang hancur, dan mengatakan bahwa Israel tidak punya pilihan selain melenyapkan Hamas.

Dia juga mencapai kesepakatan yang menyatakan bahwa unit satelit Starlink hanya akan dioperasikan di Israel dengan persetujuan Kementerian Komunikasi Israel, termasuk Jalur Gaza.

Pejabat Hamas juga meminta Amerika Serikat untuk meninjau kembali hubungannya dengan Israel dan berhenti memasok senjata kepada mereka.

Baca juga: Pejabat Hamas Undang Elon Musk Kunjungi Gaza

Dia juga meminra masyarakat internasional segera mengirimkan tim pertahanan sipil khusus untuk membantu mengevakuasi ribuan jenazah dari bawah reruntuhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com