Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Spanyol Usulkan Pembicaraan tentang Pembentukan Negara Palestina

Kompas.com - 24/11/2023, 09:15 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Al Jazeera

MADRID, KOMPAS.com - Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez menyerukan pembentukan negara Palestina yang layak setelah bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Yerusalem.

Sanchez, yang pemerintahan barunya dilantik awal bulan ini, mengusulkan konferensi perdamaian internasional mengenai konflik Israel-Palestina selama pembicaraan dengan Netanyahu pada Kamis (23/11/2023).

Dilansir dari Al Jazeera, pemimpin sosialis itu juga bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog dan dijadwalkan untuk melakukan pembicaraan dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Ramallah di Tepi Barat yang diduduki Israel pada Kamis malam sebelum melakukan perjalanan ke Mesir.

Baca juga: Sejarah Timnas Palestina, Tim Nasional Tanpa Negara

“Saat ini, lebih dari sebelumnya, kita perlu mengembalikan prospek perdamaian yang serius dan kredibel,” kata Sanchez setelah pembicaraan dengan Netanyahu. “Tanpa penyelesaian politik, kita akan kembali mengalami siklus kekerasan yang tidak pernah berakhir.”

Meskipun Sanchez menekankan bahwa ia mendukung hak Israel untuk mempertahankan diri menyusul aksi yang dilakukan oleh Hamas, kelompok Palestina yang menguasai Gaza, pada tanggal 7 Oktober, ia mengatakan jumlah warga Palestina yang terbunuh dalam respons militer Israel benar-benar tak tertahankan.

Menurut pihak berwenang Israel, sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, tewas ketika pejuang Hamas dari Gaza menyerang Israel selatan, dan sekitar 240 lainnya ditawan di Gaza.

Sejak serangan itu, Israel telah membombardir Gaza melalui serangan udara dan darat dan sangat membatasi pasokan air, makanan, dan bahan bakar untuk 2,3 juta penduduk wilayah tersebut.

Lebih dari 14.500 orang, termasuk lebih dari 6.000 anak-anak, tewas dalam serangan Israel di Gaza, menurut pihak berwenang Palestina.

Putaran terakhir perundingan perdamaian Israel-Palestina yang ditengahi AS gagal pada tahun 2014 dan prospek kebangkitan kembali tampaknya telah meredup di tengah berlanjutnya perang Israel-Hamas.

Sanchez mengatakan dia dan rekan-rekannya yang tidak disebutkan namanya telah mengusulkan diadakannya konferensi perdamaian internasional dengan para pihak sesegera mungkin.

Baca juga: Penyair Palestina Mosab Abu Toha Ditangkap Tentara Israel di Gaza

Dia mengatakan Uni Eropa, Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) semuanya mendukung gagasan tersebut.

“Adalah kepentingan Israel untuk mengupayakan perdamaian, dan saat ini, perdamaian berarti pembentukan negara Palestina yang mencakup Tepi Barat, Gaza dan Yerusalem Timur, sesuai dengan resolusi PBB,” katanya.

Para pejabat Amerika mengatakan ini bukan saat yang tepat untuk mencoba melanjutkan perundingan perdamaian mengingat sikap keras kepala yang berkepanjangan dari kedua belah pihak.

Baca juga: Mengkaji Hambatan Historis yang Halangi Tercapainya Perjanjian Damai Israel-Palestina

Sanchez menghadiri pertemuan tersebut bersama rekannya dari Belgia, Alexander De Croo. Kedua negara tersebut masing-masing memegang jabatan presiden bergilir Dewan Uni Eropa saat ini dan yang akan datang.

Pekan lalu, Sanchez mengatakan KTT Persatuan untuk Mediterania di Barcelona pada 27-28 November akan menjadi tempat yang ideal untuk meluncurkan kembali dialog Israel-Palestina karena kedua belah pihak akan duduk sejajar di sana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com